Mau Enak, Tak Mau Anak
Seketika mata saya basah. Saat berjalan bersama anak-anak, bocah putri melintas dan lari menangis sambil berteriak-teriak "ibuuuu!".
Tak jelas, apakah ibunya meninggalkannya karena kesal atau karena dia tidak nyaman dititipkan pada orang yang memperlakukannya secara buruk.
Saya berusaha mengejarnya. Beberapa temannya juga ikut mengejar. Dia lari cepat tanpa sandal. Saya menyesal tak berhasil meraihnya.
Ingin rasanya saya mendekap anak itu dan mendamprat ibunya yang tidak telaten.
"Huh! Mau enak, tak mau anak!" itulah umpat saya dalam hati. Dasar!