"Mazhab-nya Haidar Bagir"

"Mazhab-nya Haidar Bagir"
Photo by Unsplash.com

Beberapa hari lalu saya menghadiri promosi doktor teman saya, Khalid Alwalid, yang mempertahankan disertasi "Pandangan Eskatologi Mulla Shadra" di aula Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat.

Saya sangat gembira melihat keberhasilannya menghadapi rangkaian pertanyaan "menyulitkan" yang dilontarkan secara bergantian oleh enam penguji.

Salah satu penguji sekaligus pemimpin sidang promosi, Prof. DR. Azyumardi Azra pada bagian akhir acara.

"Apakah Anda penganut mazhab Syi'ah? "

Hadirin tercekam, termasuk saya yang melihat Khalid agak bingung mendapatkan pertanyaan yang "non-akademis" itu.

"Jangan salah duga," lanjutnya menepis keraguan lelaki kelahiran kota pempek itu.

"Saya akan bangga bila UIN berhasil meluluskan seorang doktor Syiah, karena menjadi bukti nyata bahwa lembaga ini menjunjung tinggi pluralisme dan toleransi antar mazhab Islam," lanjut Direktur Sekolah Pascasarjana UIN ini yang disusul dengan gemuruh tepuk tangan.

Khalid masih terlihat gamang.

"Jadi, prmovendus, apakah Anda seorang Syiah? Mohon dijawab!" katanya menghentikan riuh rendah dalam ruangan itu.

"Eh… Saya sama dengan Pak Haidar," jawabnya berdiplomasi seraya menunjuk DR. Haidar Bagir yang duduk di samping Prof. DR. Mulyadhi Kartanegara yang menjadi pemimpin Khalid.

Hadirin pun tergelak, lebih-lebih Bang Haidar yang tak menduga akan dijadikan tameng oleh alumus Hawzah Qom itu.

Azyumardi pun tidak menuntutnya lagi memberikan jawaban jelas.

Selamat!!! Semoga kontribusi intelektual DR. Khalid Alwalid bisa dirasakan oleh umat Islam di Indonesia, amin.

Saatnya intelektual pro persatuan Islam menunjukkan eksistensinya di bumi tercinta, Indonesia.

Read more