Mbah Marijan for President

Mbah Marijan for President
Photo by Unsplash.com

Omong-omong soal calon presiden RI mendatang, sudah ada kelompok yang mengusung ust. Abu bakar Ba’asyir sebagai calon presiden masa depan. Habib Riezek Shihab juga menjadi salah satu kandidat. Selain kedua tokoh itu, ada kira-kira 8 tokoh lagi yang dijagokan. Pertimbangannya: mereka adalah orang-orang yang paling getol menegakkan syariat di Indonesia.

Dalam sebuah negara yang menganut sistem demokrasi, semuanya itu sah-sah saja. Sama sahnya kalau saya mengusulkan Mbah Marijan sebagai calon presiden.

Ada beberapa pertimbangan mengapa saya menjagokan beliau.

Pertama, Mbah Marijan seorang pemberani. Bayangkan, pada gunung yang diperkirakan akan meletus saja beliau tidak takut, apalagi terhadap tekanan Amerika. Jika saja saat sidang DK-PBB tentang nuklir Iran itu Indonesia dibawah kepemimpinan Mbah Marijan, dipastikan Indonesia akan tampil penuh harga diri dan berani mengatakan TIDAK pada resolusi yang disponsori oleh Amerika tersebut. Tapi karena bukan beliau presidennya, maka ABSTAIN pun pemerintah kita tidak berani.

Kedua, Mbah Marijan adalah orang yang sangat dekat dengan alam. Karena kedekatannya itu, beliau sanggup membaca alam. Masih ingat kasus Wedus Gembel, kan?

Mengurus negara yang sering diamuk bencana alam seperti negari kita ini, dibutuhkan seseorang yang benar-benar dekat dengan alam. Alam akan dekat dengan kita jika kita mendekat dengan alam. Penggundulan hutan, penggerusan daerah resapan air, dan penambangan secara semena-mena, akan mengakibatkan banjir (baik banjir air maupun lumpur panas). Dan yakinlah, semuanya ini tidak bisa diatasi dengan tangisan. Apalagi kalau tangisan itu sangat mungkin ditujukan sebagai ‘tebar pesona’. Alam tidak bisa dibohongi dengan air mata buaya.

Ketiga, Mbah Marijan belum pernah menerima dana non budjeter dari Rokhmin D.

Keempat, Mbah Marijan orangnya pluralis dan egaliter. Di negara yang heterogen seperti Indonesia ini, diperlukan seorang pemimpin yang berjiwa pluralis, egaliter dan juga toleran. Diperlukan pemimpin yang bisa menghargai perbedaan. Buktinya, meski sudah berusia lanjut, beliau masih bersedia menjadi bintang iklan untuk sebuah merek minuman suplemen bersama artis-artis muda.

Jadi, Roso-roso!…..Mbah Marijan For President!

(Sumber:bensohib)