Pidato Mahmoud Ahmadinejad, presiden Iran, mengingatkan kita akan pidato monumental Ali bin Abitalib.
Betapa lelaki yang bangga karena berwajah udik dan berpenampilan sederhana ini telah mengajarkan kpd para pemimpin dunia akan pentingnya kembali ke hati nurani, fitrah dan prinsip kemanusiaan, yg telah tergerus oleh hasrat hegemoni para kapitalis dan imperialis.
Ahmadinejad, suka atau tidak, telah membuktikan bhw keberanian memperjuangkan hak dan kebebasan akan menjadi alasan penghormatan bagi lawan apalagi kawan.
MAN melalui pidatonya yg sarat ajakan kembali kpd spiritualitas memberikan contoh bhw pemimpin yg baik adalah pemimpin yg tdk canggung utk memperkenalkan prinsipnya, sejarah bangsa dan perjuangannya.
Beruntunglah bangsa Iran yg memilih pemimpin bukan karena kegagahan fisik, keramahan simbolik dan basa basi hipokrit.
Beruntunglah Iran, negara dg prestasi peradaban menjulang, krn dipimpin oleh manusia tak genit, tak gila pujian, tak sibuk dg pertemuan2 penuh pura2.
Semoga bangsa Indonesia sadar dan meneladaninya. Amin