Skip to main content

Karena peradaban berdiri di atas rangkaian karya intelektual jutaan manusia cerdas dari masa ke masa, maka ide siapapun tentang apapun yang menurutnya cemerlang dan orisinal sangat mungkin sudah tercetus dalam benak orang lain.

Kadang seseorang memberikan kepada saran tentang sesuatu yang dianggapnya belum pernah terlintas di benak siapapun dan kecewa karena merasa diabaikan. Padahal boleh jadi konten yang disarankannya sudah pernah dilaksanakan dan berakhir dengan kegagalan.

Kadang pemberi saran kecewa karena mengira kata “saran diterima” semakna dengan “saran akan dilaksanakan”. Padahal saran diterima bisa berarti ditampung.

Biasanya pemberi saran yang kecewa adalah orang yang tidak punya data cukup tentang ide-ide yang telah dicoba dilaksanakan oleh pihak yang diberi saran.

Bahkan karena mungkin tak aktif berkomunikasi dan berdiskusi, sebagian orang hanya sibuk mendermakan ide dan saran tanpa lebih dulu menimbang validitas dan efektivitas idenya atau meminta pandangan dan penilian orang lain tentang idenya sebelum ditawarkan kepada pihak lain.

Akan lebih bijak bila saran diberikan kepada pihak yang meminta atau membuka diri untuk menerima dan menampung saran.

Boleh jadi karena saran ide dimasukkan dalam list sumbangan, banyak orang melupakan konotasi primer kata sumbangan.