MENGHORMATI ATAU MEMATUHI ORANGTUA

MENGHORMATI ATAU MEMATUHI ORANGTUA
Photo by Unsplash.com

Berbakti alias berbuat baik dengan ketulusan berbeda dengan mematuhi dalam makna dan konsekuensi logis serta hukumnya.

Berbakti kepada orangtua terutama ibu adalah kewajiban tanpa batas waktu dan syarat apapun.

Mematuhi orangtua dan siapapun selamanya bersyarat tidak bertentangan dengan hukum etika, logika dan agama juga undang-undang. Artinya, anak wajib mematuhi orangtua dan memenuhi semua keinginannya selama tidak bertentang dengan hukum agama dan hukum negara.

Setiap orang wajib secara rasional dan agama memperlakukan orangtua sebaik mungkin. Namun cara memperlakukannya dengan baik dan pola berbakti kepadanya tak selalu sama.

Nikah adalah hak fundamental setiap individu dewasa. Tak seorang, termasuk orangtua, berhak melarang atau mencabut itu selamat pelaksanaannya tidak bertentangan dengan aturan agama dan aturan negara (yang tak bertentangan dengan agama).

Orangtua ayah atau kakek adalah pemegang otoritas izin alias wali nikah sebagaimana ditetapkan dalam khazah fiqh, tapi tak punya hak menghalangi atau memaksa putra dan putrinya nikah atau memaksanya nikah dengan calon pasangan pilihannya.

Tak perlu takut dianggap durhaka bila tak mematuhi perintah yang bertentangan agama. Tak perlu khawatir terkena tula atau kutukan bila tak melaksanakan perintah orangtua yang bertentangan perintah Allah selama tetap menghormatinya dan tidak bermaksud berlaku tak sopan terhadapnya.

Read more