MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL

MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL
Photo by Unsplash.com

Mengucapkan selamat atas hari kelahiran seseorang, apalagi manusia agung, tak perlu tanggal khusus atau tanggal yang sesuai tanggal kelahirannya. Tapi bersama-sama merayakannya tentu lebih bergaung.

Nabi SAW dirayakan kelahirannya alias maulidan setiap saat. Merayakan kelahirannya adalah cara beradab berterimakasih atas anugerah petunjuk yang disebarkannya.

Berterimakasih atas anugerah hidayah berarti mencintai ajaran-ajarannya. Mencintai ajaran-ajarannya berarti berkehendak menerapkannya.

Dalam al-Quran ada ayat yang memuat ucapan selamat kepada Isa pada hari dilahirkan, hari wafat dan hari kebangkitannya.
وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا (15)
“Salam atasnya pada hari dilahirkan, hari wafat dan hari dibangkitkannya dalam keadaan hidup.” QS. Maryam:15.

Jadi yang anti Natal tak perlu merasa sangat islami sehingga merasa wajib melarang orang lain mengungkapkan kegembiraan atas kelahiran salah satu nabi utama itu. Yang tak anti natal juga tak perlu bertingkah demonstratif dan provokatif.

Biasa ajah!

Read more