Baru kali ini dalam sejarah Amerika, Badan Pertimbangan Intelijen Nasional (NIE) mempublikasikan hasil investigasinya. Banyak pihak, termasuk para wartawan dan politisi anti Bush mencurigainya sebagai konsesi untuk menjaga muka para penggila perang di sekitar Bush, kubu Dick Cheney yang terbukti salah kalkulasi, dan mengakodomodasi para penentang ide memerangi Iran. Laporan ini menyebutkan bahwa Iran sejak 2003 telah menghentikan ambisi militer nukirnya.
Yang mengejutkan adalah sikap pemerintah Iran terhadap laporan ini. Motakki sangat bergembira dengan ‘temuan’ ini. Bahkan Ahamdinejad spontan menganggap laporan NIE ini sebagai kemenangan Iran.
Kontan saja para politisi kontra Ahamdinejad di Parlemen mempertanyakan kenaifan Ahmadinejad yang keburu meluapkan euforia. Tavakkuli, salah satu ketua Komisi di perlemen Iran menganggap sikap dan pernyataan Ahamdinejad sebagai blunder dan cermin kepolosan dalam membaca peta politik.
Lebih jauh Tavakulli, yang pernah menjadi bakal calon Presiden Iran, memperingatkan Ahamdinejad untuk berhati-hati memberikan pernyataan politik karena bisa dijadikan sebagai bukti yang menguatkan tuduhan Amerika dan sekutunya tentang amibisi militer nuklir Iran.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia membantah laporan itu dan menegaskan bahwa laporan itu palsu karena, menurutnya, Iran tidak pernah membangun proyek nuklir untuk tujuan militer.
Rupanya kritik ini disambut positif oleh Pemerintah Ahamdinejad dan segera mengubah sikapnya. Iran secara resmi mengirim nota protes ke Amerika Serikat (AS). Menteri Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki pada Sabtu (8/12) mengatakan, laporan Badan Pertimbangan Intelijen Nasional (NIE) AS 3 Desember lalu mengenai aktivitas nuklir Iran membuktikan adanya aktivitas spionase AS.
Apa yang terjadi di pentas politik Republik Islam Iran dapat dijadikan sebagai bukti bahwa demokrasi berjalan di Iran, dan Pemerintah tanpa malu rela mengubah sikap politiknya akibat kritik dan masukan Parlemen yang benar-benar merepresentasi aspirasi rakyat.