MODERNITAS TANPA FILTER
Di Bondowoso malming ratusan motor konvoi melaju tanpa lampu menyala. Sesekali menantang mobil yang berbeda arah dan menghalangi pengendara lain untuk melewati mereka. Sekilas militansi ini mengingatkan kita kepada Ronin, para ksatria Samurai tanpa master.
Tapi ini militansi tanpa ideologi. Kekasaran dipahami sebagai satu-satunya cara meegaskan kehadiran.
Di pelosok seperti kota yang dikenal “kota tape” in “lobang-lobang saringan” di benak generasi puber lebih besar. Karena itulah yang cepat ditiru adalah modernitas visual dan kultural, bukan modernitas intelektual dan saintfik.
Sejak smartphone menjadi kebutuhan primer, bahkan kadang menggeser sembako, sebutan kota dan desa semata-mata didasarkan pada alasan geografi, bukan gaya hidup. Semua yang ada di ibukota ada di sini dalam skala yang lebih kecil.