Perkembangan negosiasi perdamaian harus tercipta dengan adanya pengakuan terlebih dahulu dari negara-negara Arab terhadap eksistensi Israel. Komentar Presiden Mesir Hosni Mubarak ini disampaikan dalam sebuah wawancara dengan televisi Israel.
Mubarak juga menanggapi pandangan AS bahwa inisiatif Arab 2002 yang menawarkan hubungan normal Israel dengan dunia Arab apabila Israel menarik diri dari seluruh kawasan Tepi Barat, Jalur Gaza, Jerusalem timur serta Dataran Tinggi Golan dapat dicabut. Mubarak menolak pandangan AS tersebut dan menyatakan satu-satunya jalan menuju perdamaian adalah terbentuknya sebuah negara Palestina.
Mubarak bertemu dengan Perdana Menteri baru Israel Benjamin Netanyahu di Sharm El Sheik, wilayah Laut Merah, Senin (11/5). Netanyahu yang tidak mendukung ide terbentuknya negara Palestina lebih mengutamakan pembangunan ekonomi dalam pertemuannya dengan Mubarak.
(AP/Kompas)