Mundurnya Laksamana Fallon: Pertanda Apa?
Laksamana William Fallon, komandan puncak militer Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah, yang baru-baru ini di depan publik mengkritik kebijakan pemerintahan George W. Bush terhadap Iran, telah mengundurkan diri dari kedudukannya.
Dalam sebuah jumpa pers yang tiba-tiba, Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengatakan bahwa ia telah menerima pengunduran diri Fallon. Dalam sebuah profil panjang yang ditulis majalah Esquire edisi terbaru, Fallon dilukiskan sebagai satu-satunya orang yang akan merintangi jalan Bush untuk berperang dengan Iran.
Ia digambarkan sebagai “suara sunyi” yang memohon kepada pemerintahan Bush untuk menghentikan “genderang perang” dan mengajak Iran untuk berdialog.
“Laporan media akhir-akhir ini, yang mengimplikasikan adanya keterputusan antara pandangan-pandangan saya dan sasaran-sasaran kebijakan presiden, telah menimbulkan kebingungan pada saat-saat yang kritis ini dan menjadi kendala bagi upaya-upaya dalam area (kebijakan] Komando Pusat,” kata Fallon dalam pernyataannya.
“Dan meskipun saya tidak percaya bahwa ada perbedaan mengenai sasaran kebijakan kami di dalam wilayah tanggung jawab Komando Pusat, tetap ada persepsi sederhana yang membuat saya sulit untuk secara efektif melayani kepentingan-kepentingan Amerika di sana,” tambahnya.
Gates menggambarkan Fallon sebagai “sangat berbakat” dan menegaskan tidak ada terlalu banyak ruang perbedaan pandangan pemimpin Komando Pusat dengan pemerintahan Bush mengenai Iran.
“Menurut saya, tidak ada perbedaan-perbedaan sama sekali,” Gates melanjutkan.
Namun, Gates mengakui bahwa pernyataan-pernyataan Fallon kepada Esquire telah menimbulkan kebingungan. Gates menolak anggapan bahwa pengunduran diri Fallon yang mendadak merupakan isyarat bahwa AS sedang merencanakan perang dengan Iran.
Fallon meninggalkan komandonya kurang daripada satu tahun setelah ia menduduki posisi tersebut.
Pengunduran diri itu akan berlaku efektif pada akhir bulan ini. Gates mengatakan bahwa Letnan Jenderal Martin Dempsey akan mengambil-alih posisi itu dan bertugas hingga adanya pengganti yang dicalonkan dan ditetapkan.
Gates juga tidak memandang penting artikel Esquire yang menyebut Fallon sebagai “makhluk unik di tengah semesta Bush”; atau “polisi yang baik bagi Iran.”
“Bagi saya, ini adalah semacam hal yang kumulatif,” kata Gates, “Ini bukan akibat dari satu artikel atau satu isu.”
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Bush menyampaikan terima kasih kepada Fallon untuk 41 tahun pengabdiannya.
“Dari Tanduk Afrika, jalan-jalan di Baghdad, hingga pegunungan di Afghanistan, para prajurit, para marinir, para penerbang, dan para penjaga perbatasan di Komando Pusat adalah hal vital bagi perang global melawan teror,” kata Bush. “Selama masa jabatannya di Komando Pusat, pekerjaan Laksamana Fallon adalah untuk membantu memastikan bahwa militer Amerika siap untuk menghadapi ancaman-ancaman yang seringkali menyusahkan dunia, dan ia berhak atas penghargaan yang pantas bagi kemajuan yang sudah dibuatnya di sana, terutama di Irak dan Afghanistan.” [iar; baltimore sun, disalin dari www.icc-jakarta.com]