Setiap orang berhak memilih sikap mendukung atau menentang. Tapi secara moral tak ada yang berhak mengkritik seseorang dengan sebutan rasial.
Siapapun tak layak disebut babi, onta, sapi dan spesies binatang lainnya. Cacian tidak akan pernah menjadi bagian dari perbendaharaan kata dalam tradisi kritik dan polemik.
Bila dasar sikap yang dipilih adalah keperpihakan kepada yang dianggap benar dan adil, maka ekspresi dan diksi kritik harus senada dengan spirit kebenaran dan keadilan.
Bila tokoh atau pihak yang ditentang dianggap rasial, maka sikap dan kritik terhadapnya harus bebas sentimen rasial. Penggunaan kata kasar tidak akan pernah mulia meski tujuan kritik diyakini mulia.
Penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi mestilah mencerminkan sikap moderat dan toleran.