Nasib “Epistemologi”-ku (II), Tidak Kecewa, Tapi Hanya Khawatir
Saya tidak menduga posting berkategori “pribadi” ini mendapatkan respon dan hits yang cukup banyak dari pengunjung.
Sebagian pengunjung memberikan komentar. Sebagian dari komentar memberikan simpati dan dukungan seraya melukiskan ‘tragedi’ tersebut sebagai sesuatu yang membuat saya kecewa. Bahkan karena sebagian komentar, terlihat, sangat emosional mengungkapkan pembelaan, terpaksa disunting atau bahkan dihapus.
Saya tidak kecewa terhadap proyek ‘pengayaan wawasan‘ itu, karena bagaimanapun juga itu adalah inisiatif yang bermanfaat, apalagi saya memastikan bahwa pelakunya tidak menyimpan niat buruk.
Saya hanya khawatir bahwa tulisan itu divermak secara tidak epsitemik. Tapi boleh jadi, kekhawatiran ini berlebihan.
Tentang rencana penyebarannya atau penggandaannya, sejak lama saya bermaksud untuk melakukan itu setelah menelaah dan mendiskusikannya dengan beberapa teman yang kompeten dalam bidang ini. Namun karena beberapa kendala, realisasinya tertunda.