Obama Akhirnya Keluar dari Gereja
Barack Obama akhirnya memutuskan keluar dari keanggotaan di Trinity Church of Christ di Chicago yang telah diikutinya selama 20 tahun terakhir. Keputusan kandidat presiden terdepan Partai Demokrat ini merupakan akhir dari perseteruannya dengan Jeremiah Wright, mantan pendeta di gereja itu.
"Ini bukan keputusan yang saya buat dengan gampang, ini saya buat dengan penuh kesedihan," kata Obama dalam sebuah konferensi pers, Sabtu (31/5), setelah seorang pejabat di tim kampanye merilis surat pengunduran diri yang dikirim ke gereja itu, Jumat. "Saya tidak mengecam gereja itu dan saya tidak tertarik pada orang-orang yang menginginkan saya mengecam gereja," katanya. Obama menambahkan, gereja dan pendeta barunya telah menderita sebagai akibat dari perhatian kampanye yang terfokus pada mereka.
Obama mengaku telah mendiskusikan keputusan itu sejak Wright tampil di National Press Club di Washington, Aprillalu, yang menyulut kembali kecaman terhadap khotbah Wright yang disampaikan dalam beberapa kali kebaktian di gereja itu. "Saya akan mencari gereja lain untuk keluarga kami," kata Obama. "Sekarang jelas bahwa saya kandidat presiden. Jadi setiap kali ada yang dikatakan di gereja oleh orang terkait Trinity, termasuk pendeta tamu, khotbahnya akan ditimpakan kepada saya, bahkan bila itu sebenarnya bertentangan dengan pandangan, pernyataan, dan prinsip yang telah lama saya anut," kata senator Illinois itu.
"Saya tidak tahu apa akibatnya terhadap kampanye saya, tetapi saya tahu itulah yang terbaik untuk saya dan keluarga. Ini keputusan yang sangat pribadi, saya tidak akan memolitisasinya," lanjutnya.
Gereja kemudian mengeluarkan pernyataan, Sabtu, bahwa mereka memahami keputusan Obama itu. "Meski sedih dengan berita itu, kami paham bahwa itu keputusan pribadi. Kami akan terus mengangkat mereka dalam doa dan semoga mereka menjadi mantan anggota komunitas kami yang terbaik," demikian pernyataan gereja itu.
Selama beberapa bulan Obama tidak berbuat banyak terhadap pernyataan-pernyataan Wright yang antara lain menyalahkan politik luar negeri AS sebagai pemicu serangan 11 September 2001. Ia juga kerap mengatakan, "Amerika sialan." Sikap dan pandangan Wright itu kemudian memicu kontroversi pada Obama dan kampanyenya.
Mulanya Obama hanya mengatakan tidak setuju dengan Wright dan menganggapnya sebagai anggota keluarga yang tidak bisa dimungkiri. Bagaimana tidak, Wright-lah yang memimpin kebaktian pemberkatan nikah Obama dan Michelle. Pria itu pula yang membaptis kedua putri Obama serta menjadi mentor spiritual keluarga itu selama 20 tahun.
Namun, sekitar enam pekan setelah posisi Obama semakin kuat, Wright semakin banyak bicara. Di hadapan kelompok pers, ia mengatakan bahwa Pemerintah AS mampu menyuntikkan AIDS pada masyarakat kulit hitam. Ia pun secara terang-terangan memuja pemimpin Nation of Islam, Louis Farrakhan.
Yang tidak bisa diterima Obama adalah tuduhan bahwa Obama telah bertingkah seperti politisi yang menjaga jarak dengannya, tetapi secara pribadi setuju dengan pandangannya. Sehari kemudian, Obama bereaksi dengan menyebut pidato Wright itu memecah belah dan menghancurkan. Bagaimana pun juga pidato Wright itu menyulut ketegangan rasial dan menciptakan masalah yang tidak diinginkan Obama. Padahal, saat itu Obama telah berusaha menjauhkan diri dari isu rasial agar bisa diterima oleh banyak pihak. (Kompas, Senin, 2 Juni 2008 | 04:01 WIB)