"ONE MAN, ONE GOPEK"

"ONE MAN, ONE GOPEK"

Agamawan tenar apalagi jadi pejabat berhutang budi kepada umat miskin dan lugu yang rela duduk berjam-jam mendengarkan ceramahnya meski ga berkualitas blas!

Industri agama adalah sektor yang tak terdampak oleh resesi dan regulasi pajak. Karena itu, jumlahnya, ditambah dengan yang gadungan, melebihi permintaan pasar.

Mungkin sudah ttiba saatnya umat menetapkan tarif untuk orang yang ingin tampil sebagai ahli agama dan dipanggil dengan aneka sebutan mulia.

Aturan "One man, one gopek" untuk setiap orang yang hadir dalam tahlilan di kota besar bisa diduplikasi dan diterapkan untuk peminat ceramah.

Read more