Skip to main content

 Mengapa pegawai bank dan perusahaan publik selalu menarik dan berwajah cantik?

Karena skill tidak lagi dianggap syarat utama.
Karena kecantikan plus agresivitas kini dianggap syarat utama, banyak wanita cerdas yang mengutamakan kompetensi kerja di bawah standar skillnya..

 Mengapa artis mudah menjadi pengambil keputusan dan berkuasa?

Karena ketenaran dan penampilan dianggap lebih penting dari integritas dan kiprah.
Dlm lingkungan sosial yang terlanjur didominasi oleh imagologi dan pemujaan benda, kesuksesan mengalami reduksi makna dan pergeseran nilai.
Dalam lingkungan sosial yang memburu outlook, agresevitas dan kamuflase, kejujuran dianggap kebodohan dan keterusterangan dicap ketaksopanan.

 Mengapa mubalig bergaya badut, dai artis dan ustadz intoleran sukses jadi teladan umat?

Karena brand dan kehebohan mengalahkan kapabilitas.

Mengapa buku-buku berisi ide ide berargumen dan konstruktif digeser oleh buku buku berisi kesengitan atau kegenitan?

Karena “apa” digeser oleh “siapa”.

Mengapa seorang Habibie, salah satu jenius abad ini, digeser dan laporan pertanggungjawabannya ditolak?

Karena “pujian” mengalahkan “ujian”.

Mengapa banyak masjid kini tidak lagi meneduhkan tapi memanas-manasi dan menaikkan tensi?

Karena kegarangan dan intoleransi dianggap kesalehan.