Penistaan makam-makam wali sebagai berhala dalam buku pelajaran sejarah adalah bukti kita jangan cuma menyoroti ISIS, tapi juga ISISisme.
Ini bukti bahwa ISISisme menyusupi sentra-sentra strategis. ISIS di Suriah dan Irak hancurkan makam nabi dan wali karena dianggap berhala.
Karena merasa satu-satunya kelompok yang bertauhid, pengikutnya menganggap semua Muslim lain tercemari syirik, bid’ah dan khurafat.
Karena menganggap nyekar makam wali dan pahlawam sebagai menyembah berhala, kelompok ini menganggap selainnya sebagai musyrik dan sesat.
Sekte horor ini meradikalisasi korban-korbannya dengan menciptakan doktrin halusinasi musuh bahwa selain mereka menodai tauhid.
Dengan doktrin halunisasi bahwa umat Islam terjangkiti syirik dan bid’ah, sekte gurun ini menganggap Sunni dan Syiah sesat.
Sekte ini mudah menyusupi masyarakat karena:
- Mengenakan kedok Ahlussunjah malah mngklaim sunni asli minus bid’ah dan syirik
- Sekte ini menampilkan Arabisme terutama Saudisme (yang menguasai Mekah dan Madinah) untuk mempengaruhi awam yang silau dengan simbol.
- Meski sering menuduh Syiah bertaqiyah gerombolan ini royal dalam taqiyah. Kadang tampil soft berupa partai yang “bersih”.
Kadang tampil sebagai orang-orang “relijius” yang secara gerilya mengambil alih masjid-masjid dan mushalla yang mentradisikan maulid, dll.
Sekte ini menawarkan agama dalam bentuk yang tegas (hitam-putih) mudah (doktrinal) dan praktis (minus logika).
Teologi pensyirikan dan pengkafiran inilah sumber ekstremisme, intoleransi dan kekerasan di dunia Islam.
Tragisnya, sebagian masyarakat terpengaruh dan menjadi intoleran dan ekstremis. Mereka bekerja keras menjajakan pandangan-pandangannya.
Pemberhalaan makam wali dalam buku pelajaran sejarah juga materi pensyirikan ziarah di beberapa TV harus jadi alarm waspada.
Skripturalisme dengan jargon Quran, Sunnah dan salaf dengan mudah menyebar dan mempengaruhi pelajar & mahasiswa yang lugu.
Doktrin pensyirikan ziarah makam adalah penistaan terhadap humanitas. Masyarakat Barat pun menghormati pahlawan dan jiwa.
Pemberhalaan makam-makam wali adalah prolog bagi penghancuran situs-situs sejarah dan budaya. Inilah yang saya maksud dg ISISisme.
ISISisme lebih luas dari ISIS. Banyak yang menyatakan menolak ISIS tapi menganut ISISisme yang berciri pengkafiran dan kekerasan.