Untuk pertama kalinya empat perempuan berhasil menduduki kursi parlemen di negara Teluk Arab itu. Selain itu, tanpa diduga kelompok liberal dan Syiah juga berhasil merebut lima kursi yang semula dikuasai kelompok suni dan salafi wahabi.
Empat wanita yang berhasil melenggang adalah Massouma al-Mubarak (menteri perempuan pertama Kuwait pada 2005), Salwa al-Jassar dan Aseel Awadhi (keduanya profesor lulusan AS), serta ekonom terkemuka Rola Dashti.
Namun, dalam pemilu Sabtu lalu, kelompok Salafi hanya berhasil meraih 11 kursi, jauh lebih kecil dari perolehan sebelumnya sebanyak 21 kursi. Liberal yang tahun lalu memperoleh tujuh kursi, tahun ini memenangkan delapan kursi. Sementara kelompok syiah yang mewakili warga syiah berhasil melesat dengan perolehan sembilan kursi, dari sebelumnya yang hanya 4 kursi. Sepertiga warga Kuwait adalah syiah.
Laman stasiun televisi al-Jazeera mengungkapkan bahwa keempat wanita itu masuk dalam sepuluh besar anggota parlemen terpilih di tiga distrik pemilihan. Lima konstintuante masing-masing mengirimkan sepuluh anggota parlemen.
Massuma al-Mubarak, yang mencetak sejarah saat terpilih sebagai perempuan menteri pertama di Kuwait pada 2005, unggul telak dalam pemilihan di wilayahnya. Dua koleganya, Asell al-Awadhi dan Rula Dasthi, yang merupakan politisi liberal, juga mendapat peluang yang besar. Begitu pula dengan kandidat independen, Salwa al-Jassar, yang menempati peringkat lima di wilayah pemilihannya.
Keempat perempuan yang terpilih sebagai anggota baru parlemen itu sama-sama mengenyam pendidikan di Amerika Serikat. Mereka pun bergelar doktor di bidang politik, ekonomi, dan pendidikan.
Perempuan di Kuwait, yang merupakan 54,3 persen dari 385.000 warga yang memiliki hak pilih, untuk kali ketiga ikut dalam pemilu setelah mereka diperbolehkan memiliki hak pilih sejak 2005.
Pada pemilu tahun ini, 16 perempuan bersaing diantara 210 calon legislator untuk memperebutkan 50 kursi di parlemen. Dalam dua kali pemilu terakhir, kaum perempuan tidak berhasil menempatkan wakil mereka di parlemen. Namun, kini hasilnya berbeda.
(aljazeera/vivanews/antara)