PENCIPTA SEJATI DAN PENCIPTA PALSU

PENCIPTA SEJATI DAN PENCIPTA PALSU

Banyak fenomena yang tak diciptakan oleh Tuhan karena tak mempunyai eksitensi sejati, namun muncul sebagai fenomena-fenomena aksidental akibat ulah dan perlakuan buruk manusia terhadap alam seperti udara, air, tanah temasuk gunung dan hutan.

Tuhan ciptakan udara. Manusia ciptakan polusi.

Polusi udara terjadi ketika zat-zat berbahaya atau polutan dilepaskan ke atmosfer, baik oleh kendaraan bermotor, pabrik, pembakaran sampah, atau aktivitas industri lainnya. Polusi udara dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi manusia dan merusak lingkungan.

Tuhan ciptakan laut. Manusia ciptakan korosi.

Korosi laut terjadi ketika logam terkorosi atau rusak akibat paparan air laut yang mengandung garam. Air laut yang kaya garam dapat mempercepat proses korosi pada struktur logam, seperti kapal laut, pilar jembatan, atau infrastruktur di pesisir.

Tuhan ciptakan hutan. Manusia ciptakan erosi.

Erosi tanah terjadi ketika lapisan tanah tergerus atau terkikis oleh air, angin, atau aktivitas manusia. Erosi dapat menyebabkan degradasi lahan, hilangnya kesuburan tanah, dan bahkan banjir serta longsor dalam skala yang lebih besar.

Tuhan ciptakan gunung. Manusia ciptakan disrupsi

Erupsi gunung terjadi ketika gunung api melepaskan material vulkanik, seperti lava, abu, dan gas vulkanik ke atmosfer. Erupsi gunung bisa menjadi bencana alam yang merusak, mengancam keselamatan manusia, serta memengaruhi lingkungan sekitarnya.

Tuhan ciptakan laut. Manusia ciptakan korosi:

Laut adalah salah satu anugerah Tuhan yang penuh keindahan dan kekayaan hayati. Namun, manusia menyebabkan korosi laut melalui pelepasan limbah industri, minyak, dan logam berat ke perairan laut yang dapat merusak ekosistem laut dan membahayakan organisme laut.

Tuhan ciptakan hutan. Manusia ciptakan erosi

Hutan merupakan salah satu anugerah Tuhan yang mempunyai peran besar dalam menjaga keseimbangan alam. Namun, aktivitas manusia seperti penebangan liar, perambahan hutan, dan pertanian yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan erosi tanah yang merusak ekosistem hutan.

Tuhan ciptakan gunung. Manusia ciptakan disrupsi:

Disrupsi pada gunung dapat terjadi akibat aktivitas manusia seperti penambangan yang tidak berkelanjutan, perusakan hutan gunung, dan pembangunan infrastruktur yang tidak mempertimbangkan dampak lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan habitat, erosi tanah, serta risiko letusan gunung yang lebih tinggi.

Tuhan ciptakan air. Manusia ciptakan banjir:

Air adalah sumber kehidupan yang sangat penting yang telah diciptakan Tuhan. Namun, tindakan manusia seperti perubahan penggunaan lahan, penggundulan hutan, dan drainage yang tidak tepat dapat menyebabkan banjir yang merusak lingkungan dan infrastruktur.

Tuhan ciptakan fitrah dan akal budi. Manusia ciptakan korupsi.

Fitrah dan akal budi adalah anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada manusia untuk menjaga keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan bersama. Namun, korupsi terjadi ketika manusia menyalahgunakan kekuasaan dan sumber daya yang diberikan Tuhan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu, menyebabkan ketidakadilan, ketidakseimbangan, dan kerugian bagi masyarakat.

Tuhan ciptakan jenis kelamin. Manusia ciptakan gender.

Tuhan menciptakan dua jenis kelamin dalam proses pembentukan berdasarkan faktor-faktor biologis seperti organ reproduksi, kromosom, dan hormon demi mengafirmasi mutualisme dalam sistem reproduksi yang berlaku ribuan abad dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup dan demi menjamin regenerasi dan kelangsungan natur.

Namun manusia modern menciptakan terma gender sebagai revisi dan koreksi terhadap dua jenis kelamin yang telah diciptakan oleh Tuhan dan membuat pengertian baru elastis dan longgar "gender" sebagai ekspresi dan peran serta perilaku sesuai kehendak yang menggeser posisi natural dan baku laki dan perempuan.

Read more