Induk semua keburukan adalah kezaliman. Kezaliman secara etimologis berarti kegelapan (ظلم). Kegelapan adalah nircahaya.
Kezaliman secara terminologis adalah “tidak meletakkan sesuatu pada tempatnya” yang juga berarti “meletakkan sesuatu pada tempat yang salah”.
Kezaliman terbagi 2: a) Kezaliman lahir adalah tidak meletakkan benda pada tempatnya seperti berdusta & buang sampah sembarangan dan sebagainya. b) Kezaliman batin adalah tidak meletakkan pikiran (kezaliman intelektual) dan perasaan pada tempatnya (kezaliman emosional).
Kezaliman (batin) intelektual yang berarti tidak meletakkan pikiran pada tempatnya meliputi semua pemikiran yang tidak logis dan invalid.
Kezaliman intelektual meliputi pikiran-pikiran salah hingga yang berbahaya seperti mensesatkan orang lain hanya dengan modal info sepihak dan sebagainya.
Kezaliman intelektual dari yang paling ringan hingga paling berbahaya dapat disebut “kufr”, yang secara etimologis berarti menyembunyikan sesuatu.
Kufr disebut kezaliman intelektual karena menutupi akal hingga masuklah ke benak pikiran-pikiran invalid seperti syirik dan penafian kenabian.
Kufr juga brarti tidak meletakkan perasaan pada tempatnya yang disebut “kezaliman emisional” seperti mencintai orang yang tak layak dicintai dan sebagainya.
Kezaliman emosional meliputi semua keburukan moral seperti dengki, sombong, pesimis dan sebagainya. Singkatnya, kekufuran adalah anak kezaliman.
Kezaliman lahir yang merupakan pasangan kezaliman batin (intelektual dan emosional) meliputi semua perbuatan buruk fisik.
Kezaliman fisikal lebih mudah dikenali, bahkan sebagian besar membatasi makna kezaliman hanya bersifat fisik seperti membunuh dan sebagainya.
Kezaliman secara umum mempunyai korban atau objek. Korban kezaliman fisikal biasanya orang lain, disebut kezaliman sosial.
Korban kezaliman batin, intelektual dan emisional, bisa memangsa dua korban. Korban pertamanya adalah diri sendiri.
Karena itu, setiap maksiat dianggap sebagai kezaliman terhadap diri sendiri. Kita juga dianjurkan mohon ampun seraya mengakui kezaliman.
Korban kedua adalah selain pelaku, manusia (kezaliman sosial) dan alam seperti hewan, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya (kezaliman ekologis).
Kezaliman sosial bertingkat-tingkat sesuai luasnya area kerusakannya. Semua kezaliman sosial adalah destruksi (perusakan, fasad, ifsad).
Kezaliman sosial yang paling berbahaya adalah korupsi (kezaliman finansial) dan intoleransi (kezaliman sipil). Selesai.
Kezaliman fisikal dapat disebut kefasikan. Hukum fikih dan negara yang ditegakkan dengan partisipasi publik jadi parameternya.