Skip to main content

Penjagal Gaza, Ehud Barack, Tamu Pertama Obama

By January 25, 2009One Comment

Di saat kecaman dunia terhadap kejahatan Rezim Zionis Israel di Jalur Gaza terus berlanjut, berbagai media melaporkan rencana kunjungan Menteri Agresi Israel, Ehud Barak ke Washington Selasa atau Rabu besok. Ia adalah adalah tamu luar negeri pertama Obama sejak jadi penguasa Gedung Putih.

Sementara itu, setelah resmi menjadi presiden AS, langkah pertama yang ditempuh Obama adalah menyeru Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) untuk mengakui secara resmi eksistensi Rezim Zionis Israel. Hal ini dilakukan Obama sebagai bentuk dukungan penuhnya terhadap Tel Aviv.

Kebijakan yang ditempuh Obama ini sesuai dengan warisan kebijakan para pemimpin AS yang diwariskan secara turun temurun. Adapun Ehud Barak dalam kunjungannya ke Washington kali ini akan mengadakan dialog dengan pejabat Gedung Putih guna meminta peningkatan kemampuan militer negaranya khususnya senjata yang mempunyai daya penghancur tinggi. Sikap Washington yang mempersenjatai Tel Aviv dengan senjata jenis ini untuk membantai rakyat Palestina membuat publik umum AS sendiri merasa geram. Berbagai aksi unjuk rasa besar-besaran di berbagai wilayah AS yang mengutuk kejahatan Israel di Gaza menguatkan hal ini.

Di sisi lain pemerintah Washington terus melanjutkan kebijakannya mensuplai senjata kepada Israel dan rezim ini sendiri menggunakan senjata hadiah dari AS untuk menghancurkan pemukiman warga sipil di Gaza. Padahal berdasarkan undang-undang negara adidaya ini, rezim maupun negara yang mendapat bantuan senjata dari AS dilarang menggunakannya untuk menyerang warga sipil. Namun, Tel Aviv rupanya meniru tuan besarnya ini yang tidak mematuhi undang-undangnya sendiri dan membantai rakyat Irak dan Afghanistan dengan senjata terlarang. Israel pun menggunakan senjata hadiah dari AS untuk membantai rakyat Palestina khususnya di Jalur Gaza.

Langkah Israel ini jelas-jelas bermaksud menjadikan Gaza sebagai tempat uji coba senjata buatan AS. Hal ini kian menguatkan kejahatan rezim ini di Gaza. Berita lainnya menyebutkan bahwa AS meningkatkan upayanya untuk mencegah masyarakat internasional bersikap keras terhadap Israel. Terkait hal ini media massa di kawasan mengutip sumber-sumber diplomatik di New York melaporkan, Washington bersama London menekan Lembaga PBB untuk bantuan kemanusiaan di Palestina (UNRWA) agar mengurungkan niatnya menyampaikan laporan kejahatan Israel di Gaza kepada Dewan Keamanan PBB (DK-PBB). AS dan Inggris berusaha mencegah kesaksian pejabat UNRWA seperti Karen Abu Zayd dan John Holmes di sidang DK-PBB Selasa 27/1. AS dan Inggris sendiri menekankan penyelenggaraan sidang tertutup dewan keamanan PBB dangan harapan mereka dapat menekan dewan ini untuk tidak memberikan sanksi kepada Israel. Tentunya jika hal ini berhasil maka upaya masyarakat internasional untuk menekan Tel Aviv akan sia-sia. (irib)