Perancis Pecat Pejabat Pro Rakyat Palestina
Seorang pejabat pelayanan publik Perancis dipecat (Rabu, 23/3) karena menulis dalam sebuah kolom online bahwa Israel adalah “satu-satunya negara tempat para sniper menembak mati gadis-gadis kecil di luar gerbang sekolah mereka.
Kementerian Dalam Negeri Perancis mengonfirmasi pemecatan yang disebutnya disebabkan oleh penghinaan anti-Israel. Tulisan itu muncul pada 13 Maret 2008 di oumma.com, situs komunitas Muslim di Perancis. Bruno Guigue, pejabat tersebut, merupakan deputi kepala pemerintahan kota Saintes.
Guigue juga dikenal sebagai penulis beberapa buku mengenai konflik Israel-Palestina. Dalam salah satu bukunya, Guigue menulis bahwa, berkat hukum agama, Israel menghentikan penyiksaannya terhadap tawanan Palestina hanya pada Hari Sabbath.
Artikel yang ditulisnya memicu kontroversi di Perancis dan ia pun dikecam para politisi Perancis dari seluruh kubu. Menteri Dalam Negeri Michele Alliot-Marie memecat Guigue setelah mempelajari kolom tersebut.
Oumma.com, yang mengklaim memiliki 6 juta pembaca setiap bulannya, mengenalkan dirinya sebagai “situs pertama bagi Muslim berbahasa Perancis di seluruh dunia”. Oumma bertujuan untuk mendistribusikan informasi budaya dan mendorong terjadinya dialog mengenai integrasi Muslim di Eropa dan di negara-negara berbahasa Perancis.
Kasus yang menimpa Bruno Guigue mungkin mengilustrasikan sesuatu yang banyak orang di luar Eropa (atau bahkan di Eropa sendiri) tidak menyadarinya, yakni bahwa lobi Israel di benua biru itu sama kuatnya dengan yang ada di Amerika Serikat. Salah satu contohnya adalah siapa pun yang berani untuk melakukan riset mengenai sejarah genosida Yahudi pada Perang Dunia II dan sampai pada kesimpulan adanya kesalahan penyimpulan selama ini akan mengalami risiko untuk dikriminalisasi dan dipenjarakan.
Terpilihnya Nicholas Sarkozy, figur ultraneokonservatif bahkan dalam standar Perancis sendiri, semakin membuka kesempatan bagi tampilnya kekuatan lobi Zionis ini, yang pada masa Mitterand atau Chirac tidak begitu aktif.[icc-jakarta]