PERKATAAN LEMBUT, BENAR DAN BAIK

PERKATAAN LEMBUT, BENAR DAN BAIK

Kita sering mendengar anjuran seperti "katakanlah sesuatu yang benar walau pahit!", "katakanlah sesuatu yang baik!", "katakanlah secara lembut!". Karena itulah, banyak orang menganggap sekadar perkataan lembut saja sebagai perkataan benar, atau menganggap perkataan rapi apalagi disertai kutipan nama pembuatnya sebagai perkataan benar,

Perkataan atau pernyataan adalah rangkaian kata yang dalam logika disebut proposisi.

Logika proposisional mempelajari hubungan antara proposisi atau pernyataan, serta cara-cara merumuskan penalaran berdasarkan proposisi-proposisi tersebut.

Logika proposisional juga memberikan aturan dan metode untuk menyusun pernyataan-proposisi menjadi argumen-argumen valid dan akurat yang dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan prinsip-prinsip logika.

Selain itu, dalam logika proposisional juga terdapat kajian tentang sifat-sifat kebenaran, kontradiksi, implikasi, dan validitas dari berbagai jenis hubungan proposisi.

Perkataan atau proposisi dapat dilihat dari dua aspek,

  1. Aspek internal yang mencakup perkataan meliputi dua bagian:
    A. Materi atau konten pikiran
    B. Format atau struktur pikiran

Materi perkataan terdiri atas tiga bagian;
A. Subjek. Yaitu pikiran pertama yang diposisikan sebagai kata pertama yang menyandang pikran berikutnya.
B. Predikat. Yaitu pikiran kedua yang diposisikan sebagai kata kedua yang disandangkan pada pikiran pertama (subjek)
C. Kopula. Yaitu kopula yang menghubungkan pikiran pertama berupa kata pertama (subjek) dengan pikiran kedua berupa kata keduan (predikat).

Format perkataan terdiri atas dua bentuk yang memformat materi perkataan:
A. Kualitas. Yaitu bentuk afirmatif dan negatif
B. Kuantitas. Yaitu bentuk personal, parsial atau partikular dan universal juga menior dan mayor.

Proposisi dapat ditetapkan sebagai benar atau salah. Bila perkataan memuat konten berupa subjek dan predikat serta kopula penghubung terkoneksi secara koheren (serasi) dan memenuhi sayarat kualitatif dan kuantitatifnya , ditetapkan sebagai valid atau benar. Bila tidak, ditetapkan invalid.

  1. Aspek eksternal meliputi konteks di lluar materi dan format proposisi, seperti kondisi sarana, tempat, waktu, cara, nada, gaya, penyampai, penerima, dan sebagainya.

Karena lembut dan kasar merujuk kepada nada dan gaya atau cara, maka perkataan lembut tak niscaya benar dan baik. Karena rapi dan acak menunjuk kepada format atau struktur, maka perkataan rapi tak mesti benar dan baik.

Dalam konteks linguistik dan fisafat, konsep kebenaran (truth) dan kebaikan (goodness) memiliki pengertian dan implikasi yang kompleks yang sering kali saling terkait dan dapat berdampingan dalam pemahaman suatu pernyataan atau argumen.

Perkataan benar adalah yang memenuhi semua syarat internalnya, terutama koherensi. Perkataan baik adalah yang memenuhi semua syarat eksternalnya, terutama relevansi . Perkataan yang benar dan baik adalah perkataan sempurna.

Read more