PERLAWANAN TAK BERHENTI TAPI MUNGKIN BERGANTI POLA

PERLAWANAN TAK BERHENTI TAPI MUNGKIN BERGANTI POLA

Pernyataan Imam SAK bisa dipahami sebagai penegasan tentang fakta aktual saat ini dan bisa pula dipahami sebagai penegasan tentang fakta potensial mendatang.

Dari dinamika geopolitik yang berlangsung cepat di Suriah, saya memilih penafsiran kedua,  bahwa situasi dalam beberapa waktu ke depan akan berbalik dan peta jalan muqawamah dalam formasi baru akan terlihat.

Apa yang terjadi di Suriah adalah produk skenario terencana AS, Istael, Turki dan rezim-rezim Arab yang lebih berkepentingan mempertahankah kekuasaan domestiknya ketimbang menjadi senasib dengab rezim Bashar.

Di sisi lain, jejak masa lalu Hafez yang diwarisi oleh putranya Bashar tak bisa dihapus dengan kontribusi (atau partisipasi)-nya dalam poros perl-awan#an. Situasi ekonomi Suriah yang belum pulih akibat embargo serta perbedaan ideologi Bashar dalam memandang isu Palestina dengan Hzb membuat sikap Bashar terlihat kurang bersemangat dalam Badai Aqsa. Tawaran UEA untuk penataan ekonomi Suriah sebagai imbalan menjaga jarak dengan Iran cukup mempengaruhi sikapnya. Inilah yang membuat situasi menjadi kompleks.

Saat Bashar sedang berusaha mengikuti saran UEA, Turki dan Qatar memainkan agenda yang berbeda, yaitu menjalin kerjasama dengan Ukraina yang selama konflik dibantu oleh milisi bersenjata yang dipindahkan oleh AS dari Suriah pada detik-detik akhir kemenangan Bashar yang didukung Rusia dan Hezb. Rencana UEA berantakan. Rusia juga Hezb sudah menarik semua pasukannya di Suriah.

Massa di Aleppo dan Damaskus terlihat bergembira menyambut menyerahnya rezim Bashar walau tentu jumlah yang berada dalam rumah lebih banyak. Bashar mungkin dibenci oleh sebagian rakyat karena pola kekuasaannya yang otoriter, tapi bagi seluruh kelompok minoritas, dia adalah pemimpin sekuler dan pahlawan. Minoritas Kristen dengan ragam sektenya, minoritas Alawit, minoritas Syiah Imamiyah, minoritas Izdiyah, minoritas Druz dan warga sekuler  bila digabungkan bisa menjadi mayoritas. Mereka tetap setia kepada Bashar tapi  saat ini merasa perlu berbaur demi menyelamatkan nyawa dan eksistensi.

Di sisi lain, meski mengalami kerugian psikologis akibat terbunuhnya SHN dan para petinggi utama, dan banyak  korban jiwa dan luka di kalangan pejuang dan warga sipil serta kerugian material akibat hancurnya infrastruktur di Selatan dan Dahiyah, Hezb memenangkan pertempuran David vs Goliath dengan bertahan.

Kini Hezb perlu fokus pada konsolidasi demi membenahi posisi politiknya sebagai partai politik dalam negara bersistem pembagian kekuasaan berdasarkan komposisi keyakinan yang sangat komplek dengan strategi baru yang relevan seraya tetap memegang teguh paradigma perlawanan dalam ragam dimensinya.

Kita dan para pendukung muqawamaah berdasarkan kepercayaan teologis akan "Janji Tuhan" yang tidak merasakan langsung efek grand design dii balik dinamika cepat di kawasan tentu berharap Badai Aqsa tak berhenti sedetik pun hingga lenyapnya rezim iblis itu.

Bagi yang tidak berada dalam arenanya secara langsung, mendukung perlawanan demi kemerdekaan Palestina tetap harus diekspresikan sesuai konteks kesinian dan kekinian sebagai kontribusi keumatan dengan tidak abai terhadap taklif personal dan komunal sebagai kontribusi kebangsaan.

Seraya memperkirakan bahwa mereka yang kini berkuasa akan saling bertikai dan rakyat yang sempat euforia  akan kecewa, saya  yakin bahwa pernyataan YM Imam Khamenei "Suriah akan kembali menjadi partisipan di tangan para pemuda Suriah" adalah fakta potensial yang tidak jauh.·

Read more