Bila seseorang berkata, aku tak memahami tulisanmu, tak berarti tulisan Anda tidak jelas.
Bila seseorang menyatakan pendapat anda benar tidak berarti pendapat anda memang benar. Validitas premis hanya bisa ditetapkan dengan logika.
Bila seseorang meminta penjelasan ulang atas pendapat yang anda lontarkan dengan diksi baku, mungkin dia memang kekurangan perbendaharaan kata.
Bila seseorang berkata, keterangan anda tidak jelas, boleh jadi itu modus menghindari konsekuensi menerimanya.
Bila seseorang menyesatkan anda tanpa dialog dan pemberian hak jawab, mungkin merasa sesat bila tidak menyesatkan anda.
Sebuah quote dan premis tidak bisa dipastikan valid dan pas hanya karena pelontarnya orang ternama.
Pernyataan atau pendapat tidak bisa ditetapkan valid hanya karena diulang-ulang atau dikutip orang lain.
Pernyataan atau pendapat tidak bisa dipastikan valid hanya karena ada pendapat orang lain yang sama atau senada dengannya.
Sebuah pendapat tidak niscaya benar hanya karena pelontarnya mengetengahkan teks suci yang dianggapnya sebagai sandarannya.
Bila setiap pendapat ditetakan benar hanya krn dibarengi dengan teks suci, maka pendapat-pendapat yang saling menafikan benar semua bila disertai teks suci.
Bila setiap pendapat ditetapkan benar hanya krn disertai teks suci,maka pendapat-pendapat saling menafikan yang disertai teks suci adalah benar semua.
Bila setiap pernyataan dianggap benar hanya karena ada sumbernya, maka setiap pernyataan manipulatif pun bila sumbernya disebutkan adalah benar.
Bila pernyataan negatif tentang sebuah kelompok dianggap benar hanya karena disebutkan dalam buku/situs,maka pernyataan ngawur jadi benar bila ditulis
Mungkin bagi sedikit orang, diksi serampangan dan agresif bisa mengalihkan perhatian orang lain dari lemahnya argumen dan mendongkrak bobotnya.
Sebuah pernyataan tidak cukup dipastikan valid dan benar hanya karena penyampainya adalah orang yang dikenal baik.
Sebuah pernyataan atau pandangan tidak niscaya valid hanya karena penyampainya pernah menyampaikan pandangan lain yang diterima banyak orang.
Sebuah pernyataan kritis dan pandangan berpeluang dianggap benar bila subjeknya adalah pandangan seseorang, bukan orang yang berpandangan.
Kritik berpeluang diterima bila objeknya tidak melulu orang tertentu atau kelompok tertentu yang jadi objek kritik “langganan”-nya.
Kebaikan prilaku tidak niscaya mencerminkan kebenaran pandangan, dan sebaliknya. Etika dan logika tidak niscaya koheren.
Sebuah pandangan dan kritik berpeluang diterima bila penyampainya bisa memberikan apresiasi terhadap pendapat lain pihak yang dikritik.
Hanya karena ada “loe”, “gw” dan beberapa diksi informal semacamnya, sebuah tulisan tidak bisa dianggap ngawur atau benar.
Sebuah anjuran dan larangan tidak bisa dianggap valid atau invalid karena bukan premis predikatif kecuali bila disertai dengan argumen.
Pernyataan tidak bisa niscaya benar hanya karena kalimatnya indah dan santun.
Pernyataan negatif tentang sebuah kelompok tidak niscaya benar hanya karena disebutkan dalam buku/situs.
Pernyataan tentang sesuatu yang dikaitkan dengan agama tidak niscaya benar hanya karena agama dianggap benar.
Pernyaatan tidak niscaya benar hanya karena penyampainya mengganti argumen dengan sumpah.
Sebuah pernyataan tidak niscaya valid hanya karena ekspresi serius penyampainya.
Sebuah pernyataan tidak niscaya benar hanya karena penyampainya selalu mendukung pendapat anda.
Sebuah pernyataan tidak niscaya valid hanya karena penyampainya menyenangkan secara visual.
Sebuah pernyataan tidak dianggap salah hanya karena penyampainya pernah melontarkan pernyataan lain yang dianggap salah.
Hanya karena bercanda, tak berarti boleh membuat pernyataan palsu.
Pernyataan dengan subjek impersonal dan iimparsial ebih berpeluang dikenali validitasnya ketimbang pernyataan dengan subjek personal dan parsial.
Baca Juga: Bagaimana Mengenali Salah Benar?