Skip to main content

PROSA MALAMSaat tabir angkasa akan disingkap, rasa kehilangan menyergap, ingin sunyi itu lebih lama menemaninya merenungi diri yang terhempas kala siang tiba.

Semilir membisikkan sabda batin merampas kantuk. Matanya lelah. Benaknya resah. Fajar seolah musuhanyaa. Siang terlalu bising baginya.

Malam adalah sabda batin yang tak henti membisikkan puisi. Tanpa kata, tanpa suara di telinga dia yang hatinya menggigil dan jiwa menggelepar.

Dia tak pernah sendirian karena sepi adalah temannya. Mata hati memadamkan mawa yang menjilat lamunannya. Matahari seakan hanya untuk yang punya kuasa.

Malam adalah cahaya tanpa warna. Begitu jernih. Dia tersentak kala suara parau muazin mengoyak tirai berbintik gemilang yang pergi mengawal malam.