“Korban prostitusi” adalah kata yang membingungkan.
Tidak semua yang menjadi pelaku prostitusi adalah “korban”.
Sewa daging lebih mahal dari beli daging. Jaman kesombongan!
Menggambarkan pelaku sebagai korban adalah nirlogika.
Prostitusi mungkin bukan lagi pemenuhan hasrat asmara tapi pemenuhan hasrat kuasa.
Mengeluarkan uang puluhan juta utk sebuah aktivitas singkat dengan objek yang secara sosial dianggap berkelas adalah ekspresi kehendak dominasi.
“Dunia ini adalah Kehendak Kuasa. Tak ada yang lain!” ~Nietzsche~
Semoga berita heboh seputar “transaksi singkat” ini tidak mengalihkan perhatian publik dari transaksi kotor jangka panjang elit politik.
Baca: Mudik dan Pamrih Politik, juga PNN (“Partai Pamrih Nasional”)