Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin, menyebut penjualan senjata ke negara lain sebagai hak Moskow. Untuk itu, Rusia tidak seharusnya meminta maaf kepada negara manapun.
Kantor Berita Fars mengutip Koran Asharq Al-Awsat terbitan Beirut dan London melaporkan, Putin mereaksi pernyataan Wakil Presiden AS soal penjualan senjata ke Iran dan Rusia. Dikatakannya, Moskow tidak perlu minta maaf kepada negara manapun, karena penjualan senjata merupakan hak Rusia. Lebih lanjut Putin mengatakan, “Di pasar persenjataan dunia, terdapat banyak senjata dan negara manapun bebas membelinya.”
Terkait hal ini, para pejabat Departemen Luar Negeri Rusia menuturkan, penjualan senjata ke Suriah dan Iran bukanlah masalah baru. Departemen Luar Negeri Rusia berulangkali menyatakan bahwa penjualan senjata ke dua negara ini tidak keluar dari kerangka undang-undang internasional dan tidak bertentangan dengan Traktat Anti Pengembangan Senjata Destruksi Massal.
Seraya menyinggung bantuan militer AS ke Georgia, para pejabat Rusia mengatakan, “Pada dasarnya, AS adalah negara yang paling tidak berhak berkomentar soal masalah ini karena AS yang menyulut api peperangan di Kaukasus.”(irib)