Helaian rambut ikon revolusioner Ernesto Che Guevara dilelang oleh pria yang ikut dalam pembunuhannya. Penjualan ini tentu menimbulkan protes dari beberapa pihak di dunia, termasuk janda Guevara. Helaian rambut dan barang-barang peninggalan lainnya, seperti foto jasad Che Guevara serta sidik jarinya setelah meninggal. Barang-barang ini ditawarkan minimum dengan harga Rp 913,8 juta atau nyaris Rp 1 miliar. Barang-barang ini merupakan milik Gustavo Villoldo, pria yang merupakan agen CIA Amerika. Dia ikut menahan Che Guevara 40 tahun silam. “Dia menyimpan beberapa peninggalan dari seluruh pengalamannya. Tetapi sampai kini dia belum ada yang terpisah,” kata Pelelang Galeri di Dallas, Texas, Tom Slater, seperti diberitakan AFP, Rabu (24/10/2007). Namun sayang, pria kelahiran Kuba ini tidak bisa diwawancarai. Tetapi Slater mengatakan, Villoldo tak senang dengan cerita-cerita status Guevara yang beredar bertahun-tahun. “Dia tidak suka Che Guevara yang sudah menjadi ikon politik. Dia merasa bahwa Che adalah seorang pembunuh, dan tugasnya untuk mengejar Che sudah sesuai,” ujar Slater. Slater menjelaskan, email protes berdatangan dari kelompok dan individu yang tidak mengerti mental kolektor. Salah satu email ditulis dalam bahasa Spanyol menggambarkan pelelangan sebagai “penyimpangan yang tak bermoral”. “Mereka menonton obral helaian rambutnya hampir seperti penodaan. Email ini tidak mengancam melukai atau merusak. Oleh karena itu kita tidak melaporkan mereka ke pihak hukum,” pungkasnya. Guevara pada usia 39 tahun menjadi pemimpin dan internasionalis gerilya Kuba. Dia dibunuh di hutan Bolivia pada 9 Oktober 1967. (detikcom)