Pernah merasa dirayu? Jangan keburu bangga. Boleh jadi itu dilontarkan oleh orang yang tak peduli anda menarik atau hebat, tapi dilontarkan sebagai umpan untuk menggiring anda menuju lembah penyesalan tak terperikan.
Tak semua pujian adalah rayuan. Tak semua rayuan adalah pujian. Tak semua rayuan adalah muslihat. Merayu dan memuji kadang merupakan kebutuhan dan ekspresi penghormatan.
Sebagian besar pujian terhadap keindahan raga dan rupa adalah rayuan. Sebagian dari itu adalah muslihat.
Rayuan hanya disemburkan pemangsa terhadap calon mangsa, bukan mangsa.
Meski kadang target tahu bahwa pujian itu gombal atau celoteh abal-abal, tapi pujian palsu pun selalu terdengar menyenangkan, bahkan membuai dan membius.
Perayu ulung yang mengukir prestasi dalam bidang ini enggan bekerja keras memilih-milih sasaran dengan status tertentu. Ia bak nelayan piawai yang menebar jala rayuan. Kadang terdengar kampungan bagi sasaran yang waspada. Kadang rayuannya terdengar seperti prosa dari kayangan bagi yang lugu atau ganjen.
Mungkin setiap orang merasa sulit atau canggung merayu istri atau merayu suami karena telah memilikinya.
Mungkin setiap orang merasa risih dirayu oleh istri atau suami karena menganggap rayuan hanyalah upaya mengambil hati seseorang yang belum didapatkannya.
Saat menganggap rayuan istri atau rayuan suami sebagai klise dan ucapan hambar atau tak memperolehnya, tanpa sadar dia menanti rayuan atau bahkan mencari dari selainnya.