Rekaman Ayin-Kemas Jadi Ringtone Antikorupsi

Rekaman Ayin-Kemas Jadi Ringtone Antikorupsi
Photo by Unsplash.com

Kampanye antikorupsi tidak hanya dengan unjukrasa saja. Di Makassar, sejumlah akademisi dan professional tergabung dalam Gerakan Antikorupsi Makassar memasang rekaman pembicaraan telepon Arthalyta-Kemas sebagai ringtone handphone.

Mereka mendatangi Warkop Dg Anas dan mengajak penghuni warkop memasang rekaman itu sebagai ringtone handphone. Sekedar diketahui warkop ini merupakan tempat nongkrong dan ngopi wartawan, aparat polisi serta PNS Kota Makassar.

Gerakan ini dimotori Ekonom Unhas Hamid Paddu, Akademisi UMI Muin Fahmal, Akademisi Unhas Prof. Amran Razak dan Advokat Abraham samad. Mereka berinisiatif memasang rekaman itu segagai kampanye melawan korupsi terutama di Kejaksaan Agung.

Ajakan ini disambut baik sejumlah wartawan yang sedang beristirahat seusai liputan di pagi hari sambil membuat berita. Salah satunya wartawan Bisnis Indonesia, Noor Korompot yang langsung meminta Ekonom Unhas, Hamid Paddu mengopinya lewat bluetooth ke handphone miliknya.

Korompot mengaku tertarik menggunakan ringtone itu untuk memberi efek jera pada pihak kejaksaan yang terlibat. Korompot bermaksud menyosialisikan rongtone itu pada rekan sejawat dan kerabatnya sebagai bentuk kampanye anti korupsi. Sementara Ekonom Unhas Hamid Paddu, dalam keterangannya menegaskan, kasus Artalyta merupakan bukti terjadinya transaksi suap menyuap di kejagung. Hal itu telah menabrak semua bentuk hukum.

"Penegakan hukum dan sistem hukum di Indonesia ambruk, borok para jaksa akhirnya terkuak dengan adanya rekaman itu, "ujar Hamid. (okezone)

Read more