Yunani menjadi negara pertama yang mengalami pergolakan dan krisis nasional yang memasuki hari ketujuh sebagai akibat kontan dari krisis finansial global yang bermula dari Amerika Serikat itu.
Krisis yang semula meletus karena protes terhadap aparat kepolisian atas tewasnya pemuda yang tertembak akibat peluru yang memantul dari benda keras itu tidak lain adalah entri fenomena ketidakpuasan terhadap gagalnya sistem ekonomi Barat yang mengedepankan pasar sebagai pengendali nasib rakyat.
Yunani, meski kini bukan negara besar dalam deretan Eroap, adalah tempat kelahiran peradaban yang memperkenalkan gagasan sistem pengelolaan negara dan masyarakat yang dikenal dengan “Republik Plato”.
Negeri yang memproduksi ratusan filosof dan pemikir sejak Thales sebelum kelahiran Yesus itu kini menjadi tempat kelahiran anarki dan pemberonatakan terhadap “Republik Pasar” di Barat.
Rakyat Yunani, boleh jadi karena memikul beban peradaban Barat, merasa perlu memimpin sebuah perlawanan terhadap Amerika Serikat yang telah menjadikan Eropa sebagai negara bangiannya secara ekonomi, politik dan militer, bahkan budaya.
Kabar terakhir menyebutkan, aksi protes di Yunani telah menyebar ke negara-negara Eropa, seperti “Republik Cartes” Perancis dan “Republik Marx” Jerman. Pemuda dan mahasiswa menggungat para pemimpinnya yang telah menjadi penanggung akibat buruk dari kebijaksanaan ekonomi dan ambisi imperilaistik Amrika Serikat.
Semoga fenomena perlwanan rakyat “Republik Plato” menjadi babak baru kesadaran masal bangsa Eropa setelah sekian lama menjadi budak Amerika Serikat.