Skip to main content

Karena prestasi dan kepercayaan diri berdiri di atas kompetensi dan akuntabilitas, follow dan unfollow tidak mengurangi atau menambah apapun. Faktanya, jumlah keterhubungan lebih menunjukkan penyebaran pengaruh suatu ide yang dikemukakan secara lugas oleh nobody (menurut standar rezim algoritma) ketimbang jumlah besar follower yang sebagian besar tidak aktif atau hanya akun robot.

Seseorang yang mengangkat dirinya sebagai influencer tentu risau jika jumlah pengikutnya berkurang dan ia silau jika jumlah pengikutnya bertambah karena berefek terhadap nasibnya di mata kliien dan pemodalnya.

Seserang yang percaya diri dengan kemampuan intelektualnya dalam menyikapi suatu isu dan kejadian, tak goyah oleh bertambah atau berkurangnya angka penggemar dan pembeo.

Seberapa banyak orang yang menyukai Anda sebagai influencer dan pesohor tidak sepenting sevalid apakah ide yang Anda rancang dan kemukakan.

Orang-orang yang menghargai diri sendiri sebagai pemikir bebas dan menikmati kemandirian intelektual, memprioritaskan “apa” (gagasan) di atas “siapa”. Inilah yang akan menjadi paradigma dan trend di masa depan.

Bila punya pandangan orisinal (hasil pemikiran sendiri) yang bisa dipertanggungjawabkan, kemukakanlah tanpa pesimisme. Sangat mungkin suatu saat pandangan itu dilirik dan bermanfaat dalam skala yang luas.