Skip to main content

Rezim-rezim Arab Bantai Warga Gaza

By December 30, 2008One Comment

Sebuah artikel menyadarkan tentang skenario di balik pembantaian warga Gaza ditulis oleh jurnalis kenamaan, Ali Gharasy, di sebuah media online berbahasa Arab.

Pembantaian Berdarah Gaza, Bungkamnya Arab serta Keterlibatannya!!

Gaza kembali berdarah yang dilakukan oleh Zionis bukan merupakan reaksi terhadap roket sederhana, dan bukan produk dari waktu, tetapi merupakan proses persiapan dan perencanaan serius dan ketelitian seksama.

Zionis melakukan aksi berdarah secara besar-besaran di Jalur Gaza, yang menewaskan lebih dari 300 rakyat Palestina dan sekitar 1000 orang cidera berat dan luka-luka ringan, memang sudah tidak baru lagi dalam sejarah negara ini yang disertai dengan agresi sejarah umat manusia yang penuh dengan darah, pembunuhan dan perusakan.

Tetapi anehnya, posisi orang Arab diam saja seakan-akan mereka tidak memiliki keinginan, kemarahan dan usaha mendukung hak Palestina berhak seperti menentang aksi pembantaian massal tersebut, dan satu hal memalukan atas keputusan para pemimpin Arab adalah kelambanannya merespon kejahatan etnis secara massal mengerikan ini, yang telah mempelajari keputusan untuk menghancurkan (gerakan) Hamas, media Israel mengutip para pejabat pemerintah Israel lebih dari sekali akan adanya beberapa orang rezim Arab yang menuntut Israel memberangus gerakan Hamas di Gaza dan melindas habis para pemimpinnya, dan masyarakat Arab pun tidak menyangkal tudingan (semacam ini)!

Dan konspirasi Arab terhadap otoritas Palestina dan khususnya terhadap kelompok-kelompok perlawanan (Hamas dan kawan-kawan yang menentang) pendudukan Israel (atas tanah air mereka) tidak bisa disembunyikan lagi, di mana rezim Arab berlepas diri dari (menuntut) hak rakyat Palestina, mereka berlomba-lomba untuk berkenalan lebih dekat lagi dengan rezim Zionis, dan mengundangnya untuk berpartisipasi dalam berbagai forum, termasuk di dalamnya termasuk beberapa pemimpin Arab dan tokoh agama Islam pun ikut berjabat tangan dengan para pemimpin Zionist berdarah Arab, yang menghasilkan sebuah peraturan yang tak bergerak untuk memutuskan pengepungan pada rakyat Palestina di Jalur Gaza, dan sebagai bukti terakhir konspirasi negera-negara Arab terhadap Palestina adalah di Mesir dan Arab tatkala rezim Zionis diterima diterima sebagai pimpinan di sana, yaitu orang-orang yang dinyatakan telah melakukan tindakan militer terhadap Gaza,..

Meskipun Menteri Luar Negeri Israel mendapatkan keberatan atau keengganan dari para pejabat di ibukota Mesir Pharaohs ketika dia secara terang-terangan memberikan ancaman untuk memusnahkan Jalur Gaza.

Otoritas Palestina memiliki andil besar dalam kejahatan berdarah ini melalui kontaknya yang sangat baik dengan entitas Israel dan dukungannya untuk setiap tindakan untuk menghancurkan Hamas, dan dia pun tidak melakukan apa-apa yang diharapkan untuk mencegah serangan Israel beberapa yang hari lalu.

Pembantaian Berdarah Massal di Gaza yang dilakukan oleh Zionists bukan merupakan reaksi terhadap roket sederhana, dan bukan lahir secara spontanitas, tetapi merupakan proses persiapan dan perencanaan dengan penuh kehati-hatian secara psikologis, militer dan media, dan dibantu oleh mitra internasional dan juga dukungan informasi dari rezim lokal di sekitar daerah (konflik in), termasuk beberapa negara Arab!

Adalah memalukan untuk mengingat peran Liga Arab di mana dia bangun dari kematiannya serta keluarnya dia dari kuburnya, dan lalu mengutuk agresi ini dan menyerukan untuk menyelenggarakan sebuah pertemuan darurat guna membahas situasi di Gaza, di mana universitas, Sekretaris Jenderal, dan para pemimpin Arab yang menolak peristiwa ini dipanggil untuk membahas Keadaan Darurat Puncak Arab, untuk memutuskan kepungan, ketika Menteri Luar Negeri dari Kairo mengancam untuk mengambil tindakan militer terhadap Hamas, yang apakah mereka tidak mengetahui apa yang dijelaskan oleh para pejabat yang berwenang Israel dan keputusan untuk memukul Gaza?

Dan yang paling mengejutkan adalah sikap resmi Arab, yang rendahan sejak lama masa-masa yang lalu dengan menolak membuka jalur perlintasan guna membantu, mendukung rakyat Palestina, dan memutuskan kepungan dari mereka, kini berlomba-lomba menyebarkan berita tentang aksi mengerikan ini, dan memberikan jaminan keamanan guna menyambut kedatangan para korban yang luka-luka, serta berlomba-lomba menyebarkan berita tentang kejahatan keji ini, mengutuknya dan memberikan bantuan material serta pengobatan kepada para korban luka-luka!!

Yang mereka lakukan itu adalah satu-satunya upaya untuk keluar dari skandal jahat memalukan dan sikap negatifnya dari kejahatan berdarah di hadapan orang-orang Arab yang kini sedang marah dan murka sedemikian rupa!!

Ya, orang-orang Arab yang marah dan siap untuk berkorban apa saja untuk Kemerdekaan Palestina dan membela saudara-saudara mereka di sana, tetapi apa yang mau dikata sedangkan masyarakat didikre gerak-geriknya, tangannya terikat, mereka berada dalam penjara besar .. Bernama dunia Arab.

Kapankah dia (masyarakat Arab) akan bisa meneriakkan kebebasan, marah, bergerak sendiri dan bebas dari pembatasan, dan memiliki kemuliaan status di tanah Palestina?

Ali Gharasy