RIMBA INTOLERANSI DI JATIM
Seorang PLT bupati sebuah kabupaten di Jawa Timur mendatangani surat edaran berisi instruksi kepada semua instansi di bawahnya tidak memberikan izin pembangunan gedung kepada organisasi resmi yang mengayomi sejumlah warga bermazhab Syiah.
Anehnya, pembuat surat edaran itu berasal dari partai politik yang paling lantang mengaku nasionalis, tak menganut politik identitas dan memperjuangkan kebhinnekaan.
Bodohnya, pelarangan itu justru didasarkan pada alasan menjaga ketentraman dan kerukunan. Semua juga paham bahwa di balik itu ada tekanan kawanan bromocorah berbusana agamawan dan pencatut logo ormas pengusung moderasi.
Ideologi di negeri ini sejatinya tak pernah menjadi platform partai apapun. Agama dan nasionalisme hanyalah cawat yang dipakai untuk menyembunyikan aurat ambisi kekuasaan.
Sungguh beruntung orang yang bebas misuh alias mengumpat untuk mengungkapkan kekecewaan terhadap diskriminasi yang intensif ini.
Simpati buat Anis Nufausi dkk yang gigih memperjuangkan hak konstitusional dan legal di rimba intoleransi.