Dalam pembicaraan dengan Duta Besar Iran, para pejabat Arab Saudi membantah bahwa ada sebuah fatwa yang telah dikeluarkan oleh otoritas keagamaan resmi Saudi untuk menghancurkan situs-situs suci Muslim Syiah.
Menyusul dirilisnya fatwa oleh mufti-mufti Wahabi tertentu yang memprovokasi penghancuran tempat-tempat suci Muslim Syiah, pihak berwenang Arab Saudi mengecam segala tindakan yang ditujukan untuk mendesakralisasi situs-situs suci Syiah, dalam sebuah pertemuan dengan Duta Besar Iran untuk Arab Saudi.
Duta Besar Iran di Riyadh, Mohammad Hosseini, bertemu dengan menteri budaya dan informasi serta wakil menteri dalam negeri Saudi hari ini untuk membahas dampak dari dikeluarkannya fatwa oleh beberapa mufti Saudi mengenai penghancuran situs-situs suci, yang sangat dihormati Muslim Syiah, sebagaimana dilaporkan kantor berita Mehr News.
Para pejabat Saudi tersebut dilaporkan terkejut dengan penisbatan sebuah fatwa kepada otoritas keagamaan Saudi, seraya menekankan bahwa Riyadh secara tegas menentang segala pemikiran seperti itu, seperti halnya mereka juga mengecam pengrusakan Mesjid Samarra.
“Kami selalu menegaskan posisi kami bahwa setiap tindakan yang menargetkan situs-situs suci Muslim Syiah atau Sunni akan secara keras dikecam oleh Arab Saudi,” kata mereka.
Pihak berwenang di Saudi juga menekankan bahwa tidak seorang pun mufti dan ulama resmi Kerajaan yang diketahui telah mengeluarkan sebuah fatwa yang bertentangan dengan posisi resmi negara itu.[irm]
(Sumber: mehrnews, www.icc-jakarta.com)