ROBOT RELIJIUS

ROBOT RELIJIUS
Photo by Unsplash.com

Karena menyerahkan urusan berpikir dan pandangan tentang benar dan salah kepada agamawan, awam merasa sudah memeluk agama.

Agamawan adalah orang yang punya sejumlah info tentang agama, bukan penyumplai dan pembentuk keyakinan orang lain.

Orang yang memposisikan orang lain sebagai pembentuk pikiran dan keyakinannya tak menentukan sikap dan prilakunya sendiri.

Orang yang diposisikan sebagai pembentuk keyakinan seseorang adalah yang menguasai jiwanya dan seluruh hidupnya.

Orang yang menghormati diri dan mensyukuri karunia akal takkan membiarkan orang lain menjadikan dirinya sebagai "robot relijius".

Agamawan sejati dan agamawan tulus mendorong publik menggunakan akal demi membentuk keyakinannya tentang Tuhan, agama dan mazhab.

Doktrin agamawan intoleran lebih ampuh dari uang untuk menguasai bawah sadar publik dan bisa mengubahnya jadi intoleran demi "pahala".

Figur yang dianggap pembentuk pandangan keagamaan publik bisa seenaknya menyampaikan pernyataan ngawur soal "suap bersyariat" dll.

Agamawan dengan tendensi kuasa dan dunia tentu menikmati posisi penyusun keyakinan dan pengarah prilaku publik yang dikendalikannya.

Figur yang dianggap pembentuk pandangan keagamaan publik adalah pemegang kuasa atas publik terhipnotis tanpa pemilihan dan pensiun.

Menjadi "celengan" bagi pikiran orang lain adalah konsekuensi dari cuti nalar.

Read more