Rumah 'Tusuk Sate'

Rumah 'Tusuk Sate'
Photo by Unsplash.com

yin-yang.gif

Sejak Agustus 2006, saya pindah rumah kontrakan. Letaknya cukup bagus, sepi dan aman karena berada dalam semi kompleks. Dalam rumah itu banyak lampu di sudut-sudutnya, juga sebuah kolam air mancur di halaman depan. Karena ingin menghemat listrik, lampu-lampu variasi dan aliran listrik ke kolam itu pun saya matikan.

Suatu saat seorang teman yang sering menjadi tamu langganan mengingatkan saya bahwa posisi rumah itu tusuk sate dan dikhawatirkan akan memberikan pengaruh-pengaruh negatif terhadap susana rumah yang berhubungan dengan suasana jiwa dan pikiran. Dia pun menjelaskan panjang lebar tentang mitologi fengshui.

Untuk meyakinkan saya, diia memperkenalkan saya kepada seorang Master Tai Chi yang sangat ramah. Saya yang awam soal beginian dan kebetulan lagi mencari ketenangan akhirnya terpengaruh. “Apa salahnya mengikuti petunjuk fengshui selama tidak mengarah kepada syirik,” gumamku dalam hati. Sejak saat itu, air mancur selalu mengalir lirih depan rumah.

Ternyata memang dampak psikologis dan ekologisnya cukup terasa selain dampak astrologisnya. Bukan Cuma itu, kaca depan rumah juga telah dilapisi dengan kaca film yang mampu memantulkan apa yang diyakini oleh para ahli fengshui sebagai energi buruk akibat posisi tusuk sate.

Syirikkah tindakan saya? Fataliskah? Apakah fengshui bisa dijustifikasi secara ilmiah? Ataukah itu hanya mitos yang tidak dapat dipertanggungjawabkan?

Read more