SADAR TAKLIF

SADAR TAKLIF
Photo by Unsplash.com

Setiap pelintas "Jalan Kesucian" seharusnya sadar taklif mempertahankan eksistensi komunitas melalui kontribusi kolektif sesuai skill dan kemampuan.

Sadar taklif tak menanti diminta dan diundang. Mempertahankan eksistensi dan hak mengamalkan keyakinan bukan hanya taklif orang yang diustadzkan.

[ads1]

Pengeroyokan secara offline dan online terhadap ajaran ini berlangsung lama. Setiap pengikut harusnya acungkan tangan menawarkan peran melindunginya.

Dalam carut marut politik, perlakuan terhadap mayoritas dan minoritas takkan pernah sama meski secara konstitusional hak warga itu setara.

Sibuk dengan diri sendiri atau tema-tema personal yang tak penting bagi orang lain di ruang publik bisa diduga sebagai pertanda lupa taklif.

Taklif atau tanggungjawab teologis utama penganut adalah mengamalkan anutan dan mempertahankan hak mengamalkannya bagi dirinya dan sesamanya.

Bagi orang yang sadar taklif, aktif dalam dunia sosmed (bukan somed lho...) bukan iseng tapi muqawamah.

[ads1]

Saatnya mewartakan hikmah-hikmah kesucian melalui ruang media sosial dan banyak media online yang menunggu SDM toleran dan sadar taklif.

Sayangnya, seruan-seruan kerja kolektif untuk memanfaatkan sosial media dan media online demi melawan takfirisme sering berlalu laksana running text.

Read more