SATU BANGSA BERNAMA GEORGE KORDAHI

SATU BANGSA BERNAMA GEORGE KORDAHI
Photo by Unsplash.com

Tokoh Kristen ini punya nilai dan bobot yang sama dengan satu rakyat Lebanon di mata rezim Saudi, UEA, Bahrain dan Kuwait.

Menteri informasi yang baru dilantik PM Najib Miqati inj digempur dari semua arah dan oleh banyak pihak, nasional, regional dan global hanya karena menyatakan bahwa perang di Yaman adalah absurd dan konyol.

Rezim Saudi yang berdiri di atas kombinasi hipokrisi dan arogansi merespon pernyataan Kordahi beberapa bulan sebelum menjadi menteri informasi dalam sebuah talkshow dengan sikap yang baru pertama kali dalam sejarah diplomasi antar negara di dunia.

Penjajah Yaman dan eksportir utama teologi pembid'ahan dan pengkafiran ini diikuti rezim-rezim mini segerombolannya, UEA, Bahrain dan Kuwait menarik dubesnya di Beirut, mengusir dubes Lebanon dari Riyadh, dan tiga ibukota tetangganya, mengancam pengusiran sekitar 4 juta pekerja Lebanon di seluruh wilayah Teluk dan langsung mengambil keputusan penghentian ekspor dan import seluruh komoditas dari dan ke Lebanon

seraya menekan Pemerintah Miqati memecat Kordahi.

Kordahi yang merupakan kader partai Marada pimpinan Feranjieh dalam kabinet multi partai. Karena tidak mungkin dipecat tanpa persetujuan fraksi Marada, Miqati yang berpandangan pragmatis memintanya mundur dengan dalih mengutamakan kepentingan rakyat Lebanon yang selama ini berada di bawah dominasi ekonomi Saudi.

Kordahi mencoba memberikan klarifikasi dan membantah tuduhan penghinaan seraya menolak desakan mundur demi mempertahankan hak asasi dan hak intelektualnya atas pernyataan itu sebagai bagian dari spirit menjaga kehormatan dan kedaulatan Lebanon.

Sikap patriotik Kordahi didukung oleh Hezbollah, Amal dan sejumlah partai politik yang berpatisipasi dalam kabinet Miqati dan menguasai mayoritas kursi parlemenen juga sebagian rakyat yang sudah muak terhadap banyak intimidasi dan intervensi Saudi dalam urusan domestik Lebanon.

Karena Kordahi tetap bertahan, sementara tekanan terhadap Presiden Michele Aoun dan Perdana Menteri Miqati kian kuat dari faksi-faksi politik pro Saudi, Saudi yang terlanjur sesumbar menundukkan Lebanon meminta Presiden Perancis, Immanuel Macron, menjadi mediator seraya menjadikan krisis ekonomi akibat sanksi AS karena fakta eksistensi kuat Hezbollah sebagai kartu untuk menekan Miqati.

Sementara itu dukungan untuk Kordahi mulai santer di luar teritori Lebanon. Ia pun dielu-elukan sebagai pahlawan di Yaman dan bangsa Arab seluruh Timur Tengah yang menolak normalisasi dengan Israel.

Belakangan Saudi mulai mengungkap motif utama di balik sikapnya adalah melaksanakan misi AS yaitu menekan rakyat Lebanon agar menyingkirkan Hezbollah dari arena politik.

Selama dua bulan Miqati berusaha mencari solusi yang bisa mengembalikan pemerintahannya dari dilema, termasuk melobi ketua faksi Marada, Soleiman Franjiyeh, menarik Kordahi dari kabinetnya.

Jumat kemarin akhirnya jurnalis dengan jam terbang sangat banyak ini mengumumkan pengunduran diri sebagai menteri informasi Lebanon.

Pengunduran ini adalah tragedi kedaulatan dan marwah sebuah negara dan bangsa yang sedang dilanda krisis ekonomi akibat sanksi sadis AS dan sekutunya terutama Saudi, krisis politik akibat tekanan dan intervensi Saudi dan krisis keamanan akibat ulah premanisme milisi-milisi pro Saudi dan Israel yang dapat tugas memprovokasi Hezbollah agar masuk dalam arena konflik horisontal.

Pengunduran diri ini juga merupakan kemenangan palsu bagi Saudi, sebuah negara dengan kekayaan luar biasa namun kehilangan kehormatan saat mengemis pemimpin negara di Eropa menjadi penengah karena memperlakukan seorang pria nasionalis yang berani dan humanis yang jujur sebagai sebuah bangsa.

George Kordahi adalah sebuah bangsa. Sekali lagi terbukti, seagama tak mesti seiman, dan seiman tak niscaya seagama. Indonesia punya beberapa tokoh senilai Kordahi. Anda tentu tahu nama salah satunya.

Read more