Angkatan Udara Arab Saudi menyerang benteng pertahanan pemberontak Syiah di Yaman utara. Insiden itu menewaskan dua aparat keamanan Yaman di perbatasan itu, kata Elaph, surat kabar Arab Saudi yang bermarkas di London, Kamis (5/11).
Para pejabat Arab Saudi mengatakan serangan udara itu sebagai tanggapan atas serangan pemberontak Al-Haouti. Serangan itu hanya menggempur pemberontak yang menyusup melintasi tapal batas ke dalam wilayah Arab Saudi. Pejabat itu juga mengatakan kini pasukan Arab Saudi telah membersihkan kawasan itu dari pemberontak. “Sedikitnya 40 pemberontak tewas dalam serangan udara tersebut,” kata para pejabat.
Sebelumnya, Mohamed Abdel Salam, juru bicara pemberontak Syiah Al-Houthi, mengatakan serangan yang mereka lancarkan terhadap Arab Saudi sebenarnya ditujukan pada pasukan Yaman di sana.
Sementara itu, Arab Saudi pada Selasa mengizinkan tentara Yaman memanjat Jabal Ad-Dukhan, tempat militer Sana’a melancarkan serangan baru terhadap mereka.
Gerilyawan menuduh penjaga Arab Saudi tak menanggapi permintaan mereka untuk menghentikan serangan tentara Yaman.
Di sisi lain, para pejabat pemerintah Yaman menyatakan media Iran mendukung kelompok gerilyawan itu setelah pemimpin suku dan agama mereka serta Presiden Ali Abdullah Saleh mengatakan tokoh agama Iran memberikan dana.
Jaringan televisi Al-Jazeera mengutip juru bicara pemberontak mengatakan pasukan Arab Saudi menyerang enam lokasi di dalam wilayah Yaman, menyusul gempuran hebat di satu posisi dengan menembakkan 100 rudal dalam waktu satu jam.
Sejauh ini, belum ada konfirmasi dari Riyadh maupun Sana’a mengenai serangan udara lintas batas tersebut.