Janji Khaled Meshal untuk menjadikan Gaza sebagai ladang mayat tentara-tentara zionis mulai terbukti. Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), Mohammad Nazzal mengkonfirmasikan tewasnya 60 serdadu Israel sejak aksi brutal terbaru rezim ini ke Jalur Gaza.
Seperti dilaporkan IRNA mengutip sumber-sumber berita, Nazzal kemarin malam (Ahad 4/1) menambahkan, hari Sabtu dan Ahad kemarin sekitar 11 serdadu Israel termasuk seorang perwira tewas di tangan pejuang Palestina.
Berita lainnya menyebutkan, bentrokan bersenjata kemarin malam antara serdadu Israel dan pejuang Palestina di Jalur Gaza sedikitnya menciderai empat serdadu rezim ini.
Sementara itu, Pusat Informasi Palestina di Gaza mengutip pernyataan sayap militer Gerakan Jihad Islam Palestina menyatakan, dalam operasi penyergapan di wilayah Beit Hanun kemarin (Ahad 4/1) para pejuang Gaza berhasil menghancurkan sebuah tank rezim Zionis. Sebelumnya sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) juga berhasil menghancurkan sebuah tank Israel sebelum memasuki wilayah timur Gaza.
Kantor Berita DPA mengutip sumber-sumber Palestina melaporkan, para pejuang menembakkan roket ke pangkalan militer angkatan darat Israel terbesar Hatsarim yang terletak di selatan Palestina pendudukan. Militer Israel sebelumnya juga mengakui korban tewas maupun cidera serdadunya mencapai lebih dari 50 orang, namun rezim ini tidak memberi komentar terkait serangan roket ke pangkalan militer tersebut.
Dilaporkan pula bahwa Israel telah menggunakan senjata kimia. Sumber-sumber rumah sakit di Jalur Gaza menyatakan, Rezim Zionis Israel menggunakan senjata terlarang khusunya uranium dengan kadar rendah saat membombardir warga Gaza. Seperti dilaporkan Press TV, sumber rumah sakit di Gaza kemarin (Ahad 4/1) menyatakan, berdasarkan hasil otopsi terhadap jenazah para syuhada dan pemeriksaan yang dilakukan terhadap korban cidera ditemukan bahwa Israel menggunakan senjata yang mengandung uranium ringan saat menyerang warga Gaza.
Sejumlah dokter dari Norwegia yang berada di Gaza terkait hal ini menuturkan, di sejumlah tubuh para korban cidera akibat serangan darat rezim Zionis ditemukan tanda-tanda uranium meskipun dengan kadar yang rendah. Sebelumnya Israel juga menggunakan gas pelumpuh saraf dalam aksi brutalnya terhadap warga Palestina. Berita ini dilansir pula oleh televisi Aljazeera berdasarkan laporan repoternya di Gaza. (Sumber: Irib)