SEKTOR NON MIGAS

SEKTOR NON MIGAS
Photo by Unsplash.com

Agama adalah sektor industri non migas yang paling stabil. Banyak yang tak punya gelar formal dan tak berjerih payah dalam literasi melantik diri sendiri sebagai Habib dan Gus.

Dengan asesoris di sana sini sebagai fitur pesona, secepat kilat, nama mereka melejit dan tenar. Sama-sama berpenampilan angkuh menikmati pemujaan kaum jelata yang lugu, terutama cium tangan. Tak sedikit pula para baron klimis ini melengkapi otoritas keagamaan dengan otoritas politik. Sebagian sedang meringkuk di penjara karena menerapkan akhlaq karimah kepada penyuap.

Di kota-kota kecil komunitas elite ini mendominasi lapisan ekonomi menengah yang terlihat secara mencolok di pusat-pusat perbelanjaan.

Meski perilaku dan gaya hidup mereka tak mencerminkan relijiusitas, umat yang terhipnotis menganggapnya sebagai karomah (khoriqul adah) yang bila dikritik akan mengundang tula. Modal utama mereka adalah mimpi dan kutipan tak tervefikasi untuk terus merawat pangsa pasar yang besar.

Bila ketahuan melakukan aksi bejat terhadap santri, gerombolan serdadunya segera membentenginya.

Kedua kelompok feodal dan hidup mewah ini terlibat dalam kompetisi sengit dan saling mendelegitimasi dalam aneka narasi vulgar demi memperebutkan mata rantai makan.

Salah satu kelompok menjajakan isu Islam garis keras. Kelompok lawannya menjual isu anti khilafah. Anehnya, dua kelompok agresif ini sama-sama intoleran terhadap kelompok tak semazhab dengan modus yang berlainan.

Read more