SELAMAT TINGGAL, TAHUN HOROR!

SELAMAT TINGGAL, TAHUN HOROR!
Photo by Unsplash.com

2018 adalah tahun istimewa bagi sebagian orang karena sudah ikut membela agama dan ulama. Tapi bagi sebagian orang, itu adalah tahun horor.

Harus diakui bahwa kita menghadapi tiga bahaya besar, yaitu intoleransi (mencakup takfirisme, radikalisme, ekstremisme dan terorisme), korupsi dan narkoba. Tapi yang paling berbahaya adalah intoleransi.

Wajah Indonesia bukan hanya Islam, tetapi juga Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghuchu, dan lainnya. Wajah Islam Indonesia bukan hanya wajah NU dan Muhammadiyah. Dalam perspektif realitas sosial tersebut, masing-masing kelompok agama seyogyanya tidak saling menghegemoni, apalagi memaksakan kehendak atas nama agama dan aliran agama tertentu.

Semoga pada 2019 fragmen-fragmen negatif seperti eksploitasi simbol agama, kehadiran beberapa anasir kriminal berbusana agamawan dan sejumlah peristiwa korupsi terutama yang dilakukan secara berjamaah oleh para legislator juga korupsi dalam penanggulangan bencana alam tidak terulang lagi.

Semoga pada 2019 tidak ada lagi jalan raya ambles akibat ulah hewan-hewan pengerat berseragam pejabat dan pengusaha. Semoga di tahun ini PSSI disorot karena prestasi di lapangan hijau, bukan di meja jual beli skor. Semoga tak ada lagi artis yang "diberi simpati" karena dianggap "korban" dalam pelanggaran konsumsi narkoba. Semoga tak ada lagi orang yang berseloroh "Indonesia akan bubar" dan "Indonesia akan punah". Semoga negara ini tak dipimpin oleh Nero!

Semoga kita makin baik. Merdeka!

Read more