SEPERTI TOLERAN

SEPERTI TOLERAN
Photo by Unsplash.com

Jangan mengaku moderat dan toleran sebelum menghilangkan noda tragedi Sampang dari dahi sejarah kita.

Ajaib! Di sini rumah ibadah warga yang berbeda agama dijaga. Tapi rumah ibadah warga yang berbeda mazhab dibakar dan dirobohkan.

Toleransi orang yang berbeda agama lebih tulus dari toleransi orang yang berbeda aliran.

Pada dasarnya agama, mazhab dan keyakinan apapun yang diformalkan adalah konsep-konsep relatif.

Toleransi lebih sering diklaim daripada diterapkan.

Toleransi, pluralisme dan moderat kerap jadi seperti merek dagang air mineral tapi isinya air kran.

Gembor-gembor toleransi, moderasi dan kebhinnekaan tapi materi training berisi penyesatan.

Kasus Sampang tak selesai bukan karena penguasa formal tak menghendakinya tapi pemegang kuasa agama menolaknya.

Untuk jadi toleran sejati perlu pikiran bebas klaim kebenaran dan hati bebas klaim keunggulan.

Feodalisme berbungkus agama tak kalah buruk dari ekstremisme.

Ada anasir pemegang kuasa agama yang menghalangi semua upaya rekonsiliasi di Sampang.

Ada the untouchables di balik tragedi kejahatan terhadap warga Syiah Sampang.

Dengan dalih agama dan mazhab, pembunuhan, pengusiran dan penolakan jenazah dijadikan standar kecintaan relijius.

Read more