Apa mesti dikata tentang generasi muda Indonesia?! 10 remaja terpaksa harus meregang nyawa sia-sia ketika menyaksikan sebuah pertunjukan band aliran ‘Punk’ di Gedung Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/2/2008) pukul 20.00 WIB. Akibat peristiwa ini, acara launching grub band tersebut terhenti beberapa saat.
Informasi yang diperoleh di lapangan menyebutkan, kesepuluh remaja tersebut tewas akibat terinjak-injak penonton konser yang jumlahnya mencapai ribuan orang.
Kejadian tersebut berawal ketika, ratusan anggota ‘Punk’ Bandung tidak kebagian tiket launching album grup band Punk bernama ‘Beside’. Sontak karena tidak kebagian tiket, ratusan punkers ini nekat menerobos pintu masuk.
Jumlah aparat dan petugas yang tidak memadai, membuat para punkers yang bertindak brutal itu tak dapat dicegah. Namun hal ini justru berakibat maut. Karena ada ratusan orang yang berjejalan masuk, beberapa penonton yang sudah berada di dalam gedung panik. Mereka pun berebutan untuk keluar.
Akibat berdesak-desakan dan pintu masuk dan keluar dijadikan satu, terjadilah peristiwa maut tersebut. Sepuluh pemuda tewas seketika akibat terinjak-injak dan tiga orang mengalami luka-luka serius.
Setelah konser maut menelan korban 10 orang tewas, warga Bandung kini berdebar-debar. Soalnya Kapolda Jawa Barat mengeluarkan izin final Ligina di Stadion Jalak Harupat. Selanjutnya sepakbola maut?
Dibanyak negara, menjadi tuan rumah laga final sepakbola meskipun berskala nasional adalah impian banyak kota. Sayangnya itu tidak terjadi di Indonesia, bukannya mengeruk untung dari suporter yang datang, pihak tuan rumah justru bisa rugi besar akibat jadi korban kerusuhan suporter.