Satu dari dua warga Israel mendukung serangan segera kepada fasilitas nuklir Iran, namun sisanya ingin menanti dan melihat hasil dari diplomasi Amerika Serikat (AS), menurut sebuah jajak pendapat yang diterbitkan Minggu seperti dikutip AFP.
Lima puluh satu persen mendukung sebuah serangan segera ke fasilitas nuklir Iran, sedangkan 49 persen percaya bahwa negara Yahudi itu harus menanti hasil dari upaya yang dilakukan oleh pemerintah AS untuk berdialog dengan Republik Islam itu, menurut sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Universitas Tel Aviv.
Namun 74 persen dari mereka yang ditanya percaya bahwa upaya yang dilakukan oleh presiden baru AS Barack Obama tidak akan menghentikan Republik Islam itu untuk memiliki senjata nuklir.
Israel, yang secara luas dinilai sebagai satu-satunya negara di Timur Tengah yang tidak secara jujur mengakui kepemilikan senjata nuklirnya, memandang Iran sebagai musuh utamanya setelah beberapa pernyataan dari Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang menyatakan bahwa negara yahudi itu akan “dihapus dari peta”.
Israel dan Washington menuduh Iran mencoba mengembangkan persenjataan nuklir dengan menyamarkannya sebagai program nuklir sipil, sebuah tuduhan yang berkali-kali disangkal oleh Teheran.
Pendapat yang berbeda muncul dari kalangan sayap kanan dan kiri mengenai apakah sebuah serangan perlu dilakukan pada fasilitas nuklir Iran, dengan 63 persen menyetujui kelompok kanan untuk melakukan sebuah serangan, dibandingkan 38 persen yang sepakat dengan kelompok sayap kiri, menurut jajak pendapat.
Jajak pendapat itu dilakukan oleh Pusat Kajian Iran Universitas Tel Aviv kepada 509 warga Israel dewasa dengan margin kesalahan 4,5 persen.(antara)