Dalam kehidupan sosial, hutang-piutang merupakan hal biasa dan bagian dari muamalah. Berhutang bukan tindakan tercela selama tidak berniat untuk tidak melunasinya. Di antara orang-orang yang dilaknat oleh Rasulullah saw adalah orang yang berhutang dengan niat tidak membayar.
Ketika hendak berhutang, seseorang sudah mempertimbangkan dan memikirkan pelunasannya. Namun, seringkali apa yang direncakan tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya, usahanya gagal atau bangkrut, atau kebutuhannya bertambah banyak. Ketika itu, kepada siapa lagi kita bergantung selain kepada Allah Swt. Oleh karena itu, dalam sejumlah riwayat diajarkan cara menghadapi keadaan itu. Berikut ini adalah beberapa cara shalat yang mereka ajarkan untuk terbebas dari hutang:
Imam Ja’far Shadiq meriwayatkan dari ayah-ayahnya bahwa seseorang datang kepada Nabi saw, lalu mengeluh, “Wahai Rasulullah, aku memiliki tanggungan keluarga dan aku dililit hutang, sementara keadaanku sangat sulit. Ajarilah aku sebuah doa yang bila aku membacanya, Allah Azza wa Jalla memberiku rezeki untuk melunasi hutang dan mencukupi kebutuhan keluarga.” Rasulullah saw menjawab, “Wahai hamba Allah, berwudhulah dengan sempurna dan sebaik-baiknya, lalu shalatlah dua rakaat dengan rukuk dan sujud yang sempurna. Setelah selesai shalat, bacalah doa berikut.”
يَا مَاجِدُ يَا وَاحِدُ يَا كَرِيمُ يَا دَائِمُ أَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِمُحَمَّدٍ نَبِيِّكَ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ ص يَا مُحَمَّدُ يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَتَوَجَّهُ بِكَ إِلَى اللهِ رَبِّكَ وَ رَبِّي وَ رَبِّ كُلِّ شَيْءٍ فَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ أَهْلِ بَيْتِهِ وَ أَسْأَلُكَ نَفْحَةً كَرِيمَةً مِنْ نَفَحَاتِكَ وَ فَتْحاً يَسِيراً وَ رِزْقاً وَاسِعاً أَلُمُّ بِهِ شَعْثِيْ وَ أَقْضِي بِهِ دَيْنِي وَ أَسْتَعِينُ بِهِ عَلَى عِيَالِي
Wahai Yang Mahaagung, wahai Yang Mahaesa, wahai Yang Mahamulia, wahai Yang Mahakekal, aku menghadap-Mu melalui nama Muhammad, Nabi-Mu, Nabi pembawa rahmat; wahai Muhammad, wahai Rasul Allah, sungguh melalui namamu aku menghadap kepada Allah, Tuhanmu, Tuhanku, dan Tuhan segala sesuatu. Maka aku memohon-Mu, ya Allah, agar Engkau menganugerahkan shalawat kepada Muhammad dan Ahlulbaitnya, aku memohon anugerah-Mu berupa kemenangan yang mudah dan rezeki yang lapang sehingga aku dapat menghimpun kekuatanku, melunasi utangku dan mencukupi kebutuhan keluargaku.
(Diambil KAMUS SHALAT, Penerbit ARIFA, Jakarta).