“Sia-siakah Tangisku?”
Setiap pagi saya mengaktifkan ponsel menjelang berangkat ke kantor. Biasanya beberapa detik setelah aktif, beberapa SMS muncul dan saya menanggapinya bila mendesak.
Tapi pagi ini saya benar-benar mendapatkan sebuah hantam psikologis yang cukup berat beruapa SMS memilukan. Isinya secara leterlek sebagai berikut:
“Ustad, bila y menangisi keadaan nadia, sia2kah tangisan sy? Sy tdk dpt tidur memikirkannya. Y pijitin dia semampu sy, tp y tak kuasa menahan air mata.”
Pengirimnya bernama Wardah, istri teman saya Fuad Hasbi, yang kini meninggalkan Jakarta demi merawat putrinya yang kehilangan indra rungunya. (
Ya Allah, sahutilah rintihannya! Ya Muhammad bantulah dengan doamu! Wahai manusia-manusia pilihan, nadia adalah putri wanita mukminah dan lelakiu mukmin… Wahai teman-teman mohon doa dan informasi pengobatan alternatif!