SIBUKLAH DENGAN KEYAKINANMU

SIBUKLAH DENGAN KEYAKINANMU
Photo by Unsplash.com

Tak perlu membentuk opini bahwa keinginan mendirikan negara agama dan menjadikan agama sebagai sistem politik hanya menjangkiti sekelompok orang dan bukan bagian dari doktrin teologi mainstream. Berdirinya partai-partai politik pada Orla, Orba dan saat ini terlalu besar untuk diawali dengan kata "hanya".

Tak perlu membentuk opini bahwa kekerasan berasal dari Timteng dan menuduh bangsa lain sebagai pelaku kekerasan. Banyak anjuran agresi terhadap penganut agama lain bahkan aliran lain berupa teks yang sebagian dianggap hadist dan sebagian berupa pernyataan agamawan.

Tak perlu membentuk opini bahwa kekerasan berbasis klaim agama baru terjadi saat krisis politik terjadi di Timteng. Banyak kekerasan berupa pemberontakan berbasis agama bahkan genosida dengan banyak korban nyawa dan kehormatan di wilayah jauh dari Timteng sebelum kelompok teroris dan organisasi pemimpi khilafah didirikan.

Tak perlu membentuk opini bahwa kekerasan berbasis klaim agama hanya fenomena sporadis. Banyak kekerasan dan pemaksaan menganut agama yang dilakukan dalam ekspansi dan aneksasi di banyak wilayah berkedok penyebaran agama pada abad-abad silam yang hingga kini dikenang sebagai masa kejayaan.

Tak perlu membentuk opini bahwa kekerasan terjadi karena ketegangan antar penganut keyakinan. Kekerasan justru kerap terjadi karena ketegangan antar suku, antar desa, bahkan antar supporter klub akibat diskriminasi, takluknya penegak hukum di hadapan tekanan massa dan kepentingan politik juga ujaran kebencian sektarian dan rasial sebagian agawawan intoleran.

Kekerasan dan agresi bisa dilakukan oleh siapapun karena intoleransi dan fanatisme keyakinan, etnik, ras, suku, daerah, ormas, bahkan antar supporter klub bola dan lainnya kapan dan di manapun.

Silakan memasarkan produk (mazhab) anda dengan menjelaskan keunggulannya, bukan menyudutkan produk (mazhab) pihak lain.

Silakan menjelaskan Islam Nusantara menurut persepsinya sesuai mindset anda tanpa membatasi interpretasinya karena pihak lain menganggap semua pemikiran Islam di Nusantara adalah Islam Nusantara.

Islam terlalu besar untuk diklaim sebuah mazhab. Ormas terlalu imut untuk mengakuisi umat Islam.

Read more